FK-KMK UGM. Magister Ilmu Kedokteran Klinis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan menyelenggarakan Kuliah Umum: Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan di bidang kedokteran pada Kamis (1/9).
“Bidang kedokteran saat ini saling terkait dengan bidang ilmu lain, salah satunya kecerdasan buatan”, ujar Kaprodi Ilmu Kedokteran Klinis, dr. Retno Sutomo, Sp.A(K), Ph.D dalam sambutannya.
Dr. Eric Daniel Tenda, DIC., Ph.D., Sp.PD.,FINASIM, narasumber dalam kuliah umum ini memaparkan bahwa artificial intelligence (AI) dalam dunia kedokteran bisa memberikan perkembangan pelayanan untuk pasien. “Harapannya, data yang terkumpul dari pasien bisa diolah secara komprehensif untuk dimanfaatkan dalam pengembangan AI,” tambahnya.
Menurutnya, dalam proses pengembangannya di negara berkembang, AI dalam dunia kedokteran menghadapi beberapa tantangan, misalnya cara pengelolaan data dan prioritas pemerintah yang belum menyentuh aspek tersebut. Selain itu, para peneliti juga belum yakin apakah negara berkembang benar-benar memiliki data yang dibutuhkan dalam pengembangan AI. Hal ini karena AI membutuhkan jumlah data yang besar untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Kuliah umum ini juga membahas beberapa kelebihan dan kekurangan AI. Keuntungan penggunaan mesin AI antara lain efisiensi, tidak terpengaruh distraksi dari luar, serta penyimpanan data yang lebih canggih. Sedangkan kekurangannya adalah belum bisa menjangkau kasus-kasus yang tidak umum karena sedikitnya jumlah data yang diperoleh.
Pengembangan teknologi artificial intelligence ini membutuhkan partisipasi dari berbagai pihak agar tujuan yang diharapkan bisa tercapai dengan baik. (Nirwana/Reporter)