Pengembangan Jejaring CSR untuk Abdimas FK-KMK UGM

FK-KMK UGM. Unit Kerja Sama, Alumni, dan Pengabdian Masyarakat (KAP) FK-KMK UGM melaksanakan workshop dengan topik “Pengembangan Jejaring Corporate Social Responsibility (CSR) untuk Abdimas” pada Jumat (24/11).

Dr. Supriyati, S.Sos., M.Kes dalam sambutannya penyampaikan bahwa workshop ini merupakan agenda pertama yang dilakukan oleh unit  KAP, terlebih difokuskan pada pengembangan jejaring CSR. Harapannya, workshop ini menjadi awal yang baik bagi tim Abdimas dalam bekerjasama dengan berbagai pihak.

“Workshop ini sangat penting, karena kita belajar bagaimana menggandeng CSR. Terlebih di bagian pendanaan. Pendanaan ini kita tidak mungkin hanya mengandalkan dari fakultas, meskipun FK-KMK sebenarnya sudah sangat luar biasa terkait skema pendanaan hibah pengabdian masyarakat,” ujar Dr. Supriyati.

dr. Hanggoro Tri Rinonce, PhD, SpPA(K) dan Dr. Nurhadi, S.Sos., M.Si. menjadi narasumber utama dalam workshop yang bertempat di ruang pertemuan lantai 7 gedung Pascasarjana Tahir Foundation. Workshop terbagi menjadi 5 sesi, pada sesi pertama, dr. Hanggoro Tri Rinonce,PhD, SpPA(K) menyampaikan pemaparan terkait Abdimas dengan Kerjasama Multihelix.

Adapun poin-poin yang disampaikan oleh dr. Hanggoro Tri Rinonce, PhD, SpPA(K) berfokus pada strategi pengembangan pengabdian kepada masyarakat dan inovasi, memahami cakupan mitra mulitihelix, serta bagaimana cara meningkatkan peran kemitraan multihelix. “Mitra multihelix ini beragam, mulai dari akademik, pihak swasta, UMKM, organisasi profesi, maupun media. Jika sudah bekerja sama dengan berbagai institusi, tentu yang paling diperlukan adalah berdampak bagi masyarakat.

Sesi kedua, Dr. Nurhadi, S.Sos., M.Si memberikan pemaparan terkait berbagai topik yang masih saling berkaitan. Mulai dari topik pengenalan Corporate Social Responsibility, Mengidentifikasi CSR potensial untuk abdimas di bidang kesehatan, cara dan strategi menggandeng CSR untuk Abdimas, hingga pembuatan proposal untuk SCR di bidang kesehatan. Salah satu mitra potensial untuk kegiatan Abdimas adalah dunia industri dan dunia usaha. Secara umum, dunia usaha dan dunia industri juga memiliki perhatian dan alokasi sumber daya untuk membantu masyarakat menjadi lebih baik melalui program corporate social responsibility (CSR).

“Kita bisa merencanakan Abdimas bersama dengan CSR. Memahami programnya seperti apa, kemudian kita turut serta dalam melaksanakan program tersebut,” terang Dr. Nurhadi.

Workshop ini diikuti oleh perwakilan dari departemen, program studi, klaster dan pusat kajian yang ada di FK-KMK UGM. Adapun tujuan pelaksanaan workshop adalah untuk meningkatkan pemahaman peserta tentang kerjasama multihelix untuk abdimas di FK- KMK UGM, meningkatkan pemahaman peserta tentang pentingnya menggandeng CSR untuk kegiatan Abdimas, serta meningkatkan pemahaman peserta tentang cara menggandeng CSR untuk kegiatan Abdimas.

Penyelengggaraan Abdimas ini menjadi salah satu bentuk kontribusi FK-KMK UGM dalam pencapaian SDGs poin ke-17, kemitraan untuk mencapai tujuan. (Sitam/Humas. Editor: Tiara Kurniasari)