Pengelolaan Sampah berbasis Komunitas

FK-KMK UGM. Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022 hasil input dari 202 kabupaten/kota se-Indonesia menyebutkan jumlah timbunan sampah nasional mencapai angka 21,1 juta ton. Dari total produksi sampah nasional tersebut, sebanyak 34,29% (7,2 juta ton) belum terkelola dengan baik. Timbunan sampah plastik di dalam negeri diproyeksikan terus bertambah selama tahun 2017 hingga 2025 mendatang. Adapun timbunan sampah plastik pada tahun 2025 mendatang ini nantinya ditargetkan bisa dikurangi sampai 30% dan ditangani hingga 70%, menurut KLHK.

Indonesia sering kali disorot sebagai salah satu negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia dan dikenal buruk dalam penanganan dan Pengelolaan sampah, tak terkecuali dengan Yogyakarta. Sampah di depo pembuangan sampah di Yogyakarta mulai mengalami penumpukan beberapa waktu terakhir ini. Hal ini tentu saja menimbulkan keprihatinan karena sampah menjadi salah satu penyebab  masalah kesehatan terkait polusi udara, kontaminasi dari air, penyakit yang ditularkan oleh serangga seperti lalat dan kecoa, ancaman mikroplastik, serta keracunan tanah dan tanaman.

Pengabdian Masyarakat Departemen Kedokteran Keluarga dan Komunitas FK-KMK UGM bekerjasama dengan Bank Sampah Go-Green serta HDSS Sleman pada Jumat, 21 Juni 2024 melaksanakan Workshop dan Sertifikasi Pelatihan Pengelolaan Sampah untuk Karang Taruna Dusun Cupuwatu I. Workshop dan Sertifikasi Pengelolaan sampah ini berisi edukasi bagaimana memilih dan mengolah sampah sebagai upaya peningkatan ekonomi yang diberikan oleh Ibu Fransiska Dani, serta dampak bahaya sampah bagi kesehatan yang diberikan oleh dr. Yogi Fitriadi, M.Sc.

Dusun Cupuwatu I belum memiliki upaya kolektif berbasis masyarakat untuk Pengelolaan sampah secara mandiri. Kepala Dukuh Cupuwatu I, Bapak Awang Prasongko Satrio, dalam sambutannya berharap para karang taruna dusun Cupuwatu I nantinya dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah sampah sehingga mampu untuk meningkatkan perekonomian di dusun Cupuwatu I.

Optimalisasi dalam Pengelolaan dan pemilahan sampah untuk mengurangi pencemaran lingkungan yang berdampak buruk bagi kesehatan dan meningkatkan perekonomian masyarakat ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yakni terciptanya kota  dan pemukiman yang inklusif, aman, tahan lama, dan berkelanjutan dengan mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah. Selain itu membantu terwujudnya konsumsi dan produksi berkelanjutan dengan mengurangi separuh jumlah limbah global per orang. Program ini juga melibatkan kerjasama dengan berbagai pihak terkait seperti bank Sampah Go-Green yang memberikan bantuan terkait pemberian pelatihan/workshop dan fasilitas pengumpulan sampah masyarakat.

Dengan adanya workshop dan sertifikasi mengenai pemilahan dan pengelolaan sampah oleh karang taruna di dusun Cupuwatu I diharapkan karang taruna yang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam  memilih dan mengolah sampah ini nantinya dapat menjadi agen perubahan untuk memberdayakan masyarakat di lingkungan sekitarnya dalam hal pengelolaan sampah mandiri di tingkat rumah tangga baik dalam hal pemilahan sampah maupun pengelolaan sampah organik maupun anorganik lebih lanjut. (Kontributor: Wing Ma Intan. Editor: Wing Ma Intan, Regita Rahma Maharatri, dr. Yogi ftriadi., M.Sc)