Pengabdian Masyarakat Pencegahan Kejadian Congenital Rubella Syndrome (CRS) di Kulon Progo dan Gunungkidul

FK-KMK UGM. Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada melakukan Upaya Eliminasi Campak-Rubela untuk Mencegah Kejadian Congenital Rubella Syndrome (CRS) di Kabupaten Kulon Progo dan Gunung Kidul. Kegiatan ini merupakan program pengabdian masyarakat yang diketuai oleh Prof. Dr. dr. Elisabeth Siti Herini, Sp.A(K). Rabu (03/07) lalu, tim mengadakan salah satu agenda yaitu pertemuan bersama perwakilan semua puskesmas di Dinas Kesehatan Gunung Kidul.

Pertemuan ini bertujuan untuk menyatukan persepsi dan meningkatkan pemahaman tenaga kesehatan di Gunung Kidul mengenai campak-rubela dan program eliminasi campak-rubela di Provinsi D.I. Yogyakarta. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan koordinasi antara dinas kesehatan provinsi dan kabupaten, dan mengatasi tantangan dengan optimalisasi program eliminasi campak-rubela. Program ini juga dilaksanakan pada tingkat sekolah yaitu dengan sasaran guru dan orang tua siswa. Harapannya, dengan adanya program ini dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap penyakit campak-rubela serta mengetahui status pertumbuhan dan perkembangan anak-anak dengan CRS.

Campak dan rubela merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang dapat mengakibatkan komplikasi yang berat seperti malformasi kongenital atau bahkan kematian. Kematian pada campak sebagian besar disebabkan oleh komplikasi, antara lain diare, peumonia, dan ensefalitis. Infeksi virus rubela pada awal kehamilan dapat menyebabkan malformitas kongenital yang disebut dengan Congenital Rubella Syndrome (CRS) yang meliputi gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, penyakit jantung kongenital, kelainan sistem saraf pusat, dan gangguan perkembangan global.

Pada tahun 2022 dan 2023, melalui pengabdian masyarakat untuk anak dengan CRS, tenaga kesehatan, dan kader kesehatan, telah dibentuk komunitas “Peduli Anak CRS” yang terdiri atas 29 anggota dan telah dilakukan edukasi kepada tenaga kesehatan dan kader kesehatan. Pada kegiatan tersebut, diketahui bahwa anak dengan CRS memiliki kualitas hidup yang rendah dan edukasi kepada tenaga kesehatan dan kader kesehatan bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan terkait dampak CRS pada pasien. Oleh karena itu, tahun 2024 tim melakukan pengabdian dalam rangka kepedulian terhadap CRS di Kabupaten Gunung Kidul dan Kulon Progo. Kegiatan ini merupakan bentuk dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Nomor 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) serta tujuan ke-17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). (Kontributor: Resha Ayu/Editor: Putri)

Berita Terbaru