FK-KMK UGM. Departemen Keperawatan FK-KMK UGM melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan menyediakan pelayanan terapi Sujok bagi jamaah, pengurus, serta masyarakat sekitar Masjid Jogokariyan Yogyakarta. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan pada hari Selasa, 23 September, pukul 12.00-15.00 WIB. Animo masyarakat sangat tinggi ditandai dengan hanya dalam waktu 3 jam, lebih dari 60 orang mendapatkan pelayanan terapi Su Jok.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini diintegrasikan dengan mata kuliah Complementary Alternative Therapy (CAT) dari Prodi Magister Keperawatan FK-KMK UGM. Koordinator mata kuliah elektif CAT yaitu Prof. Intansari Nurjannah, S.Kp., MNSc., Ph.D, bersama anggota tim yaitu Moh. Hendra Setia Lesmana, PhD (Dosen FK-KMK UGM) serta 13 mahasiswa Magister (S2) Keperawatan UGM, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat untuk mempertahankan kesehatan sekaligus meningkatkan kesejahteraan fisik dan psikologis. Terapi Sujok dipilih karena terapi asal Korea Selatan ini (Su = tangan, Jok = kaki), yang ditemukan oleh Prof. Park Jae Woo, terbukti dapat memberikan efek yang cukup cepat dalam menurunkan nyeri serta membantu mengatasi masalah psikologis maupun emosional.
Hasil kegiatan pengabdian masyarakat berupa pelayanan Terapi Sujok di Masjid Jogokariyan menunjukkan bahwa sebanyak 69 orang terdiri dari 18 laki-laki dan 51 perempuan dengan usia kisaran 32-83 Tahun mengikuti terapi dengan total 102 keluhan kesehatan. Sebagian besar peserta memiliki keluhan lebih dari satu lokasi nyeri. Keluhan terbanyak berasal dari area kaki, yaitu 49 keluhan (48%), diikuti keluhan kepala/leher/bahu sebanyak 25 keluhan (24%), keluhan tangan sebanyak 12 keluhan (12%), punggung 9 keluhan (9%), perut 5 keluhan (5%), dan keluhan lainnya 2 kasus (2%).
Hasil kegiatan pelayanan terapi Sujok (sekitar 15 – 30 durasi waktu terapi) menunjukkan bahwa dari total 69 orang dengan 102 keluhan, mayoritas peserta (83%) mengalami penurunan nyeri dan sebagian (17%) melaporkan keluhannya hilang sepenuhnya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini akan terus dikembangkan melalui praktik berbasis bukti dan pendokumentasian sebagai inovasi dalam promosi kesehatan masyarakat. Kegiatan ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan, terutama SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Kontributor: Prof. Intansari Nurjannah, SKp., MNSc., PhD).




