FK-KMK UGM. Program Studi Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi melalui kegiatan pengabdian masyarakat. Pada periode Januari–Juni 2025, dr. Ridho Rahmatullah, residen semester akhir, mendapatkan penugasan untuk mendukung pelayanan medis sekaligus memberikan pelatihan bagi tenaga kesehatan di RSUD Dayaku Raja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Salah satu puncak kegiatannya adalah penyelenggaraan in-house training bagi para bidan rumah sakit pada 22 Juni 2025, yang bertujuan meningkatkan keterampilan pemeriksaan obstetri dasar di lini pelayanan antenatal.
Pelatihan yang digelar di aula RSUD Dayaku Raja ini dihadiri sekitar 30 bidan dari berbagai unit, termasuk poliklinik kebidanan, ruang rawat inap, dan PONEK. Peserta mendapatkan materi tentang teknik evaluasi konsistensi, posisi, dan pembukaan serviks, interpretasi pemeriksaan dalam untuk menentukan presentasi serta posisi janin, hingga pentingnya diagnosis akurat untuk penentuan manajemen kasus obstetri. Selain itu, pelatihan juga menekankan deteksi dini tanda bahaya kehamilan yang memerlukan rujukan segera.
Kegiatan ini menjadi wujud nyata kontribusi FK-KMK UGM dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan di daerah. Lebih dari sekadar pelatihan, program ini membangun sinergi antara institusi pendidikan tinggi, rumah sakit, dan dinas kesehatan setempat, memastikan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dapat langsung diimplementasikan di lapangan.
Pelaksanaan kegiatan ini mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 5: Kesetaraan Gender, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. FK-KMK UGM menegaskan bahwa pendidikan kedokteran bukan hanya berlangsung di ruang kuliah, tetapi juga hadir di garis depan pelayanan masyarakat, membawa dampak langsung bagi wilayah yang memiliki tantangan geografis maupun keterbatasan akses kesehatan. (Kontributor: dr. Ridho Rahmatullah).




