Penelitian Efektivitas Biaya Vaksin Dengue: PKKA-PRO FK-KMK UGM Gelar SCOV di Batam dan Bintan

FK-KMK UGM. Pusat Kajian Kesehatan Anak (PKKA-PRO) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) menyelenggarakan kegiatan Site Close Out Visit (SCOV) untuk Studi Cost-Effectiveness Analysis (CEA) dan Budget Impact Analysis (BIA) vaksin dengue Takeda di Provinsi Kepulauan Riau. Kegiatan ini berlangsung pada 28–29 Juli 2025 dan dilaksanakan di tiga rumah sakit, yaitu RSUD Bintan, RSUD Embung Fatimah, dan RS Budi Kemuliaan Batam. SCOV menjadi penanda penutupan resmi penelitian vaksin dengue di wilayah Kepulauan Riau setelah serangkaian proses pengumpulan data dan evaluasi selesai dilakukan.

Pada sesi kedua SCOV, yang digelar pada Selasa, 29 Juli 2025, turut hadir jajaran tim peneliti dari PKKA-PRO UGM, antara lain Prof. dr. Jarir At Thobari, DPharm, PhD, Dr. A. W. Erlin Mulyadi, S.Sos, MPA, dan dr. Tania Prima Auladina. Selain itu, acara juga dihadiri oleh perwakilan Direksi RSUD Embung Fatimah beserta tim peneliti dari rumah sakit tersebut. Kehadiran para pihak menegaskan komitmen bersama dalam mendukung penelitian berbasis bukti untuk pengendalian demam berdarah dengue (DBD).

Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan beban penyakit dan biaya DBD pada anak usia 1–17 tahun di Indonesia. Mengingat tingginya tingkat endemisitas DBD di Indonesia, data yang dihasilkan menjadi krusial sebagai dasar pemodelan efektivitas biaya vaksin dengue untuk mendukung kebijakan imunisasi nasional di masa depan.

Kegiatan SCOV sendiri berfokus pada evaluasi kinerja masing-masing rumah sakit penelitian, memastikan protokol dan SOP dijalankan dengan baik, serta menyampaikan hasil sementara dari studi. Agenda juga mencakup diskusi intensif antara peneliti dan pihak rumah sakit serta penyerahan sertifikat dan plakat penghargaan sebagai bentuk apresiasi kontribusi site.

Lebih dari sekadar evaluasi penelitian, kegiatan ini turut memperkuat jejaring antara akademisi dan praktisi kesehatan di tingkat daerah. Sinergi antara FK-KMK UGM, tenaga medis, serta manajemen rumah sakit menjadikan SCOV sebagai wadah kolaboratif dalam menghasilkan data riset yang kredibel dan bermanfaat bagi pengambil kebijakan nasional.

Dalam semangat Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), penelitian ini mendukung SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui upaya pencegahan penyakit menular dan peningkatan layanan kesehatan anak; SDG 4: Pendidikan Berkualitas dengan melibatkan peneliti muda dan tenaga medis dalam pembelajaran metodologi riset kesehatan masyarakat; serta SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui pemanfaatan analisis ilmiah berbasis data untuk kebijakan kesehatan. Selain itu, kegiatan ini juga mencerminkan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dengan adanya kolaborasi lintas institusi dalam membangun ketahanan kesehatan masyarakat Indonesia.

Dengan berakhirnya SCOV di Kepulauan Riau, maka seluruh aktivitas penelitian CEA & BIA Dengue Takeda secara resmi ditutup. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar strategis dalam perencanaan program imunisasi dengue di Indonesia, sekaligus langkah penting menuju sistem kesehatan nasional yang lebih kuat, adaptif, dan berkelanjutan. (Kontributor: Dhimas Sholikhul Huda).