FK-KMK UGM. Penyakit Jantung Koroner (PJK) masih menjadi salah satu penyakit dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Terapi PJK berupa prosedur tindakan dengan intervensi koroner perkutan yang meliputi tindakan angioplasti dengan menggunakan balon atau pemasangan stent pada pembuluh darah masih berefek pada timbulnya hiperplasi neo intimal (HNI) yang menyebabkan penyempitan sampai penyumbatan ulang pada pembuluh darah yang dipasang stent, hal ini disebut dengan in stent restenosis (ISR).
In stent restenosis masih terjadi meskipun telah dilakukan pencegahan dengan pemberian obat untuk mencegah ISR. Maka diperlukan suatu biomarker guna mencegah dan mendeteksi secara dini timbulnya ISR sehingga luaran klinis akan lebih baik. Micro-ribonucleic acids (miRNA) adalah biomarker yang minimal invasif, yang saat ini menjadi perhatian penelitian didunia.
Hal inilah yang mendasari Dr. dr. Hariadi Hariawan, Sp.PD., Sp.JP(K) melakukan penelitian dalam disertasinya yang berjudul “Rasio Ekspresi Mikro RNA-21/Mikro RNA-24 dan Kaitannya dengan Sitokin Inflamasi pada Kelinci yang Dipasang Stent Bare Metal Terhadap Kejadian Hiperplasi Neo Intimal”. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan subyek hewan yaitu kelinci.
Hasil penelitian Dr. Hariadi berhasil meraih predikat sangat memuaskan dari para penguji dan promotor pada sidang promosi doktor Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan FK-KMK UGM (29/11) di Audotorium FK-KMK UGM. Dr. Hariadi merupakan doktor ke-4.248 di UGM, bertindak sebagai promotor Prof. dr. Marsetyawan HNE Soesatyo, M.Sc., Ph.D. (Dian/IRO)