Peneliti FK UGM Melakukan Deteksi Dini Penyakit Jantung Bawaan Anak

FK-UGM. Sistem deteksi dini pada anak-anak untuk Penyakit Jantung Bawaan (PJB) belum dilakukan di Indonesia. Banyak ditemukan keterlambatan diagnosis pada saat dewasa yang mempunyai angka komplikasi tinggi. Pada data registri PJB Pulmonary Hypertension (PH) di Fakultas Kedokteran UGM/RSUP Dr. Sardjito ditemukan pasien PJB dewasa sebagian besar sudah mengalami Pulmonary Hypertension (PH) yang bisa berakibat fatal.

Berangkat dari keprihatinan banyaknya penderita yang terlambat didiagnosis, tim peneliti PJB-PH Fakultas Kedokteran UGM/RSUP Dr. Sardjito dengan ketua tim peneliti dr. Lucia Krisdinarti Sp.PD, Sp.JP(K) dan koordinator kegiatan dr. Dyah Wulan Anggrahini, Sp.JP bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mengadakan kegiatan deteksi dini PJB dengan sasaran siswa sekolah dasar kelas 4 dan 5 di kota Yogyakarta. Pada minggu ketiga dan keempat bulan Oktober 2016, bertempat di SDN Tegalrejo dan SD Muhammadiyah Karangkajen, telah berhasil dilakukan deteksi dini pada  310 siswa dengan sistem pemeriksaan fisik, saturasi oksigen dan pemeriksaan elektrokardiografi.

Sebagian besar peserta deteksi dini antusias mengikuti kegiatan ini sehingga kegiatan berjalan lancar. Ketua tim peneliti PJB-PH, dr. Lucia Krisdinarti Sp.PD, Sp.JP(K) menargetkan kegiatan deteksi dini PJB ini dapat mencapai sasaran 5000 anak usia sekolah dasar di kota Yogyakartauntuk selanjutnya dapat diusulkan melalui program Health Technology Assessment menjadi kebijakan di tingkat nasional, sehingga dapat menurunkan angka kejadian PJB di usia dewasa.

Pada kegiatan deteksi dini PJB di SD Muhammadiyah Karangkajen, kolaborator penelitian PJB-PH dari Kobe University Jepang, Professor Noriaki Emoto ikut hadir dan menyaksikan kegiatan tersebut. Sejak tahun 2013, Bagian Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran UGM dan Kobe University telah menjalin kolaborasi penelitian PJB-PH. Professor Noriaki Emoto memaparkan sistem deteksi dini di Jepang sudah berjenjang dimulai dari usia balita sampai perguruan tinggi, sehingga PJB pada dewasa sudah sangat jarang ditemukan. Kobe University Jepang berkomitmen untuk membantu pelaksanaan kegiatan deteksi dini PJB di Indonesia melalui kolaborasi dengan tim peneliti PJB-PH FK UGM-RSUP Dr. Sardjito.

Dewan Riset Daerah, Ir. Bayudono mengatakan bahwa kegiatan ini akan didukung dan difasilitasi oleh pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan warga. Kegiatan deteksi dini ini didanai oleh Dana Masyarakat Fakultas Kedokteran UGM dan didukung oleh Dewan Riset Daerah DIY, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dan Perhimpunan Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Cabang Yogyakarta. (ABH)