Penanganan KLB Polio melalui STRIPE Project

FK-KMK UGM. Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat menyelenggarakan webinar dengan tema “Indonesia Waspada KLB Polio: Pembelajaran Eradikasi Polio Yang Perlu Dikuatkan” pada Rabu (14/6) melalui zoom meeting dan siaran langsung Youtube.

Dekan FK-KMK, dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH mengatakan bahwa penyakit polio masih ada dan butuh perhatian. “Polio mudah menular dengan cepat, Indonesia masih berada dalam kategori risiko tinggi terjadi KLB. Strategi dan pembelajaran di masa lalu dapat diperkuat untuk mencegah dan menangani KLB di masa mendatang,” jelasnya.

Dekan FK ULM, Dr. dr. Istiana, M.Kes setuju dengan paparan dr. Yodi. “Pada tahun 2014 Indonesia sudah dinyatakan bebas polio. Namun, tahun 2023 kembali ditemukan kasus polio di Aceh dan Jawa Barat. Melalui webinar ini, kita akan mendengar paparan materi mengenai polio dan cara menanggulanginya,” tambah dr. Istiana.

dr. Riris Andono Ahmad, MPH, Ph.D selaku co-Principal Investigator STRIPE Indonesia (sekaligus Direktur Pusat Kedokteran Tropis FK-KMK UGM) memaparkan tantangan dan strategi yang dilakukan untuk menangani KLB Polio melalui STRIPE Project. “Beberapa tantangan yang dihadapi Indonesia adalah perbedaan tingkat mobilisasi dan partisipasi masyarakat dulu dan sekarang, penurunan keterlibatan lintas sektor, kesadaran masyarakat yang rendah terhadap imunisasi, serta hambatan geografis dan bencana alam,” jelas dr. Riris.

Dirinya juga menyampaikan solusi yang bisa dilakukan, seperti pemberdayaan PKK, advokasi dan sosialisasi, menggalakkan Flying Healthcare dan Nusantara Sehat (strategi imunisasi di daerah sulit), serta koordinasi dengan relawan dan bantuan media yang datang untuk mempermudah mobilitas. (Nirwana/Reporter)