FK-KMK UGM. Kanker menjadi salah satu topik yang diangkat dalam Summer Course 2023, tepatnya pada Panel 4 yang dilaksanakan pada Rabu (8/11) di Auditorium FK-KMK UGM. Topik ini menjadi fokus diskusi karena precision medicine bisa menjadi salah satu solusi penanganan kanker secara maksimal.
Upaya ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) ke-3 tentang kehidupan sehat dan sejahtera. Selain itu precision medicine merupakan inovasi baru yang mendukung SGDs ke-9 terkait industri, inovasi, dan infrastruktur. Kebutuhan precision medicine nantinya akan membuka kemitraan baru sejalan dengan SDGs ke-17 tentang kemitraan untuk mencapai tujuan.
Oxford Nanopore Technologies adalah alat diagnosis presisi CNS tumor yang berasal dari Amerika. Nanopore telah merevolusi pengurutan DNA dan RNA sehingga memungkinkan lebih banyak laboratorium yang bisa melakukan pengurutan genom. Paparan tersebut disampaikan oleh Thidathip Wongsurawat dari Mahidol University, Thailand melalui presentasi berjudul “Precision Diagnosis of CNS Tumor Using Nanopore Sequencing Technology”.
Hadir pula Dr. Tsung-Hsien Chuang dari National Health Research Institutes, Taiwan menjelaskan bagaimana terapi pada pasien kanker. Melalui precision medicine, perawatan pasien kanker bisa lebih maksimal karena setiap pasien akan mendapat perawatan yang sesuai dengan kondisi genetik tubuhnya.
Salah satu kanker yang menjadi bahan diskusi dalam Panel 4 ini adalah kanker oral. Materi kanker oral disampaikan oleh Prof. drg. Supriatno, M.Kes., M.D.Sc., Ph.D. dari Universitas Gadjah Mada dengan presentasi berjudul “Development of Oral Cancer Research at Universitas Gadjah Mada”. Dalam presentasinya, drg. Supriatno menjelaskan bahwa UGM saat ini sedang mengembangkan suplemen penambah imun pasien kanker oral yang berasal dari bahan-bahan lokal.
Terakhir, Prof. Wen-Yu Hu dari National Taiwan University Hospital, Taiwan hadir membawakan materi berjudul “Palliative Care in Developed and Developing Countries”. Perawatan paliatif adalah perawatan pada pasien dengan penyakit tidak dapat disembuhkan dan keluarganya dengan cara memaksimalkan kualitas hidup pasien serta mengurangi gejala yang mengganggu, melalui pengurangan nyeri dan memperhatikan aspek psikologis serta spiritual pasien maupun keluarga.
Tujuan yang ingin dicapai perawatan paliatif adalah good death. Good death merupakan kondisi bebas dari tekanan dan penderitaan yang dapat dihindari pasien, keluarga, dan perawat, serta secara umum sesuai dengan keinginan pasien dan keluarga, konsisten dengan standar klinis, budaya, dan etika.
Summer Course 2023 dilaksanakan selama 2 minggu mulai 6 November 2023 sampai dengan 17 November 2023. Kegiatan yang melibatkan mahasiswa baik dari dalam negeri maupun luar negeri ini bertujuan untuk meningkatkan interprofesionalisme dalam manajemen dan teknologi layanan kesehatan dengan masalah yang menyertainya dengan pendekatan interdisipliner dan multi universitas. (Nirwana/Reporter. Editor: Henggar Allest Pratama)