Pembentukan Percontohan Kalurahan Tangguh Bencana (KALTANA): Meningkatkan Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat yang Inklusif

FK-KMK UGM. Tim pengabdian FK-KMK UGM yang dipimpin oleh dr. He-Yeon Asva Nafaisa, M.Sc, Sp.Dv, melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Pembentukan Percontohan Kalurahan Tangguh Bencana (KALTANA): Meningkatkan Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat yang Inklusif” sebagai bentuk penerapan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada 29 Juni 2024. Kegiatan ini merupakan tahun kedua dari inisiatif yang bertujuan untuk memperkuat ketahanan masyarakat terhadap bencana. Pada tahun sebelumnya, fokus kegiatan adalah pada identifikasi risiko bencana, yang mencakup identifikasi ancaman, kerentanan, dan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana. Dari hasil identifikasi tersebut, ditemukan bahwa pengurangan risiko bencana pada populasi rentan masih perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, tahun ini kegiatan difokuskan pada kelompok rentan, khususnya difabel, di Desa Donokerto.

Kegiatan ini mencakup berbagai aktivitas seperti penyusunan panduan kesiapsiagaan bencana melalui kegiatan Table Top Exercises, evaluasi panduan, serta penyusunan rencana tindak lanjut. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat, khususnya kelompok rentan, dapat lebih siap dan tangguh dalam menghadapi bencana.

Pengabdian masyarakat FK-KMK ini mendapatkan Hibah Damas Abdimas Skema Terintegrasi 2024, dengan salah satu tema utama adalah Kesiapsiagaan Bencana pada Kelompok Inklusif. Inisiatif ini merupakan wujud nyata dari komitmen FK-KMK UGM dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-10, yaitu Pengurangan Ketidaksetaraan, dan poin ke-3, yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera. Kegiatan ini dimonitor oleh tim pengabdian FK-KMK UGM yang dipimpin oleh dr. He-Yeon Asva Nafaisa, M.Sc, Sp.Dv. Melalui kegiatan ini, FK-KMK UGM tidak hanya berkontribusi pada peningkatan ketahanan masyarakat terhadap bencana, tetapi juga pada upaya global dalam mengurangi ketidaksetaraan dan meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat.

Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, Desa Donokerto dapat menjadi percontohan dalam kesiapsiagaan bencana yang inklusif, serta dapat menginspirasi daerah lain untuk mengadopsi pendekatan serupa. Kami mengajak seluruh pihak untuk turut serta dalam upaya ini dan mendukung tercapainya tujuan pembangunan yang berkelanjutan.

Berita Terbaru