Pemanfaatan dan Permasalahan Etika Media Sosial Dalam Praktik Kesehatan

FK-KMK UGM. Center for Bioethics and Medical Humanities (CBMH) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM berkerjasama dengan UNESCO Chair on Bioethics kembali mengadakan acara Forum Seminar Raboan dengan topik mengenai “Masalah Etika dalam Penggunaan Media Sosial terkait Kesehatan”, Rabu (12/1) secara daring. Acara ini menghadirkan narasumber Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si, PhD dan moderator dr. Wika Hartanti, MIH.

Maraknya media sosial memberikan pengaruh yang signifikan pada semua sektor kehidupan termasuk kesehatan. Penggunaan media sosial semakin hari semakin meningkat, termasuk dalam dunia kedokteran dan kesehatan. Bahkan, dapat dikatakan tenaga kesehatan akan tertinggal bila tidak menggunakan media sosial dalam pelayanan kesehatan yang dijalankannya.

Banyak manfaatnya dalam penggunaan media jejaring ini salah satunya adalah dapat menghemat waktu dan biaya. Pengguna media sosial juga diberikan kebebasan dalam memanfaatkannya, namun kebebasan ini bukan berarti tidak memiliki etika atau batasan-batasan penggunaannya, mana yang boleh dan mana yang tidak boleh. sebaiknya bisa diketahui.

“Agar setiap pengguna jejaring media sosial merasakan kenyamanan dalam penggunaannya dan terhindar dari kejahatan, perlu diperhatikan etika dalam bermedia sosial. Banyak permasalahan sosial yang terjadi di tengah masyarakat karena kurangnya kesadaran beretika dalam menggunakan jejaring sosial. Dan banyak pengguna telah dibutakan oleh pemberitaan yang tidak benar akibat hasutan yang beredar di Jejaring Media Sosial”, ungkap Prof. Yayi, Rabu (12/1).

Supaya lebih berhati-hati dalam penggunaan sosial media, perlu dilakukan pertimbangan awal untuk berinteraksi dan berkomunikasi. Seperti menyadari bahwa data-data kita ada kemungkinan digunakan oleh pihak ketiga untuk usaha marketing maupun lainnya. Selain itu, perlu memahami aturan dan kondisi dari sebuah sosial media tersebut agar pengguna dapat mengatur kebutuhan privasinya.

“Perlu diketahui bahwa beberapa sosial media menyediakan beragam fitur termasuk tulisan, gambar maupun video dan biasanya tersedia juga pilihan apakah sosial media tersebut untuk kepentingan pekerjaan atau professional atau pribadi. Sebaiknya memang perlu dibedakan mana yang akan menjadi akun pribadi ataupun akun sosial media untuk pekerjaan”, tambah Prof. Yayi

Menurut Prof. Yayi, ada beberapa etika berinteraksi dan berkomunikasi dalam media sosial yang perlu diperhatikan yaitu menggunakan bahasa yang tepat pada siapa saja ketika berkomunikasi, menghindari menyebarkan isu yang terkait dengan RAS, pornografi bahkankekerasan serta selalu mengecek keakuratan berita sebelum menyebarkannya ke orang lain.

Secara umum,  bisa disimpulkan bahwa sosial media memiliki sisi positif dan negatif. Oleh karenanya pengguna yang bijak sangat perlu memperhatikan etika dan berkomunikasi di dalamnya agar tercipta kenyaman dalam menggunakannya. (Yuga/Reporter)