Pemanfaatan Artificial Intelligence untuk Kedokteran Presisi

FK-KMK UGM. Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM menyelenggarakan Seminar Rabuan dengan topik Data Science for Health Informatics pada Selasa (24/10) melalui zoom meeting dan siaran langsung Youtube Kanal Pengetahuan.

Prof. Magnus Boman dari Karolinska Intitutet menjadi narasumber dalam seminar ini. Dirinya memberikan paparan berjudul Implementation of Artificial and Precision Medicine i Healthcare. Precision medicine atau kedokteran presisi merupakan pengobatan didasarkan pada karakteristik individu pasien termasuk genetika, lingkungan, dan gaya hidup, sehingga terapi dapat disesuaikan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Sedangkan Artificial Intelligence (AI) adalah program komputer yang dirancang untuk meniru kecerdasan manusia, termasuk kemampuan pengambilan keputusan, logika, dan karakteristik kecerdasan lainnya.

Menurut Prof. Magnus, tantangan terbesar sejauh ini adalah bagaimana data mengenai 1 orang bisa terkumpul dengan waktu yang cepat. “Saat ini, sequencing lebih terjangkau sehingga kami berusaha memahami pengumpulan data pada orang sehat, selanjutnya kami akan memahami hal tersebut pada pasien,” jelas Prof. Magnus.

Untuk mewujudkan hal tersebut, telah dikembangkan pendekatan machine learning pada kedokteran presisi. Kemampuan untuk memprediksi bagaimana seorang pasien dapat merespons obat akan menggeser keputusan pengobatan trial and error dan mengurangi masalah kesehatan dan beban finansial yang berkaitan dengan penyakit. Pendekatan machine learning yang diterapkan pada kumpulan data genomik menawarkan harapan besar untuk memberikan personalized medicine, tetapi penerapannya harus dioptimalkan terlebih dahulu.

Pengembangan kedokteran presisi akan berkontribusi pada terwujudnya SDG poin ketiga, yaitu good health and well-being. Dengan kedokteran presisi, akan lebih banyak pasien dengan penyakit tertentu yang bisa diobati. (Nirwana/Reporter)

Berita Terbaru