Pelayanan Terapi Sujok untuk Mengatasi Keluhan Kesehatan bagi Staf di RSPAU Hardjolukito

FK-KMK UGM. Kegiatan pengabdian masyarakat telah dilaksanakan di RSPAU Hardjolukito pada tanggal 24 dan 25 Maret 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelayanan terapi sujok yang dapat mengatasi keluhan kesehatan bagi staff di RSPAU Hardjolukito. Terapi sujok merupakan salah satu terapi komplementer dengan metodologi penyembuhan yang didasarkan pada akupresur titik nyeri dengan menggunakan telapak tangan (Su) dan kaki (Jok) sebagai media dalam teknik pengobatannya. Sasaran dari kegiatan terapi sujok ini adalah tenaga medis dan nonmedis yang ada di RSPAU Hardjolukito, khususnya mereka yang mengalami keluhan nyeri atau ketidaknyamanan pada anggota bagian tubuh maupun organ bagian dalam.

Ketua tim pengabdian masyarakat Prof. Intansari Nurjannah, S.Kp., M.NSc., PhD bersama tim, Purwanta, S.Kep., M. Kes dari Departemen Keperawatan Jiwa dan Komunitas FK-KMK UGM menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian bagi tenaga kesehatan untuk mengatasi masalah kesehatan, terutama nyeri atau ketidaknyamanan, dengan pengobatan tradisional yang mudah, nyaman, dan tidak invasif.

Pasien yang didapatkan sebanyak 42 yang merupakan bagian dari staff rumah sakit Hardjolukito yang terdiri dari staff perawat, bidan, dokter, fisioterapis, ahli gizi maupun staff administrasi dari rumah sakit Hardjolukito. Dari jumlah pasien tersebut, terdapat 19 orang berjenis kelamin laki-laki dan 23 orang perempuan. Rentang usia pasien yang mengikuti terapi sujok berkisar antara 26-57 tahun. Pasien yang mengikuti terapi datang dengan berbagai keluhan, seperti nyeri di bagian tulang belakang, kaki, kepala dan leher, tangan, hidung, mata, dan perut. Berdasarkan hasil evaluasi, terapi sujok mampu menurunkan skala nyeri pada sebagian besar pasien. Beberapa pasien juga memberikan testimoni yang menunjukkan ketertarikan mereka terhadap terapi sujok, terutama efeknya yang signifikan dalam mengurangi nyeri jika dilakukan secara rutin apabila titik sakit sesuai.

Dilaksanakannya kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya sejalan dengan SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Untuk menunjang keberlanjutan pelayanan kesehatan yang aman dan efektif, maka kegiatan ini akan dilaksanakan kembali pada minggu ketiga bulan April 2025. (Kontributor: Prof. Intansari Nurjannah).