Pelatihan Menyusun Riset Implementasi Kebijakan

FK-KMK UGM. Departemen Kebijakan & Manajemen Kesehatan bekerjasama dengan Pusat Kebijakan & Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM menyelenggarakan seri webinar dan blended course dengan topik “Menyusun Riset Implementasi Kebijakan”, sebagai bagian dari rangkaian Annual Scientific Meeting Dies Natalis FK-KMK Universitas Gadjah Mada 2024.

Seri webinar dilaksanakan dengan tujuan memberikan pemahaman perlunya riset implementasi kebijakan kepada para peserta. Selain itu, peserta juga akan mendapatkan materi mengenai program logic framework, outcome dan karakteristik riset implementasi, serta perumusan pertanyaan penelitian, kerangka konsep, dam metode riset implementasi.

Sesi 2 dan sesi 3 yang dilaksanakan pada tanggal 31 Januari 2024 dan 6 Februari 2024 merupakan kelanjutan dari sesi pertama yang dilaksanakan pada tanggal 24 Januari 2024. Prof. dr. Ari Natalia Probandari, MPH., Ph.D. dari Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta menjadi narasumber dalam webinar sesi 2 dan 3 dengan topik pembahasan “Merancang Pertanyaan Riset Implementasi” dan “Desain Studi Riset Implementasi”.

Pertanyaan dalam satu riset implementasi tidak sama dengan riset implementasinya lainnya. Setiap riset implementasi memiliki tujuan berbeda sehingga pertanyaan riset seharusnya disesuaikan dengan tujuan tersebut. “Misalnya, riset implementasi dilakukan untuk tujuan memprediksi kejadian di masa depan. Maka, contoh pertanyaannya adalah ‘Bagaimana kemungkinan implementasi di masa depan?’” jelas Prof. Ari.

Setelah memahami bagaimana menyusun pertanyaan riset implementasi, selanjutnya peneliti diharapkan mampu membuat desain studi riset implementasi. Dalam riset implementasi, tujuan utama peneliti adalah mengetahui apakah suatu kebijakan berhasil atau gagal dan apa alasan di balik keberhasilan atau kegagalan tersebut.

Pendekatan yang tepat untuk memahami hal ini adalah realist review. Realist review merupakan pendekatan berbasis teori dan menggunakan paham realisme dalam melihat keberhasilan atau kegagalan program. Pendekatan ini bertujuan untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang intervensi sosial yang kompleks dan bagaimana potensinya dapat dimaksimalkan dalam pengaturan yang berbeda. (Nirwana/Reporter)