FK-KMK UGM. Fenomena aging population merupakan tantangan serius, salah satunya di provinsi DIY yang merupakan provinsi dengan persentase jumlah lansia terbanyak di Indonesia (16,69%). Banyaknya jumlah lansia menjadi tantangan sekaligus peluang dalam meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup lansia serta mendorong lansia tetap aktif dan berkontribusi di masyarakat.
Salah satu upaya mewujudkan penuaan aktif bagi lansia dan upaya mendukung tujuan SDGs nomor 3 tentang Kehidupan Sehat dan Sejahtera dan SDGs nomor 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, FK-KMK UGM bekerjasama dengan Prolanis Klinik Korpagama UGM melaksanakan program pengabdian masyarakat “Pawiyatan Mulya: Perluasan Sekolah Lansia Aktif Bekerjasama dengan Klinik Korpagama UGM.” Program ini diketuai oleh Dr. Sri Mulyani, S.Kep., Ns. M.Ng dan bertujuan untuk memberikan wadah para lansia agar tetap aktif, sehat, dan sejahtera di usia lanjut.
Klinik dokter keluarga Korpagama UGM merupakan pusat layanan kesehatan di kampus UGM adalah fasilitas kesehatan pertama untuk mempermudah pemberian layanan kesehatan bagi masyarakat di sekitar kampus UGM, pegawai UGM beserta keluarga, dan pegawai purna tugas UGM. Layanan pada klinik ini merupakan kegiatan sosial yang berorientasi pada kepentingan kesehatan masyarakat dan merupakan upaya membangun citra pelayanan kesehatan primer untuk masyarakat. Klinik ini memiliki layanan Prolanis, dimana salah satu kegiatannya adalah senam kebugaran setiap hari Rabu pagi.
Program sekolah lansia aktif Pawiyatan Mulya mengadopsi 6 aspek “Live Well, Age Well” di Singapura dan telah disesuaikan dengan kebutuhan lansia di Klinik Korpagama UGM berdasarkan need assessment yang telah dilakukan oleh Tim Pengabmas, yaitu berfokus pada diabetes mellitus dan hipertensi. Hasil need assessment kemudian digunakan sebagai dasar penyusunan buku materi sekolah lansia. Buku materi dibagikan kepada lansia untuk dapat digunakan selama sekolah maupun dipelajari di rumah.
Kegiatan sekolah lansia aktif dilaksanakan selama 90-120 menit sebanyak 8 kali pertemuan setiap hari Rabu mulai tanggal 3 Juli 2024 di Klinik Korpagama UGM. Selain senam rutin bersama sebelum pemberian materi, kegiatan aktivitas bermakna juga diberikan pada setiap pertemuan. Aktivitas bermakna bertujuan untuk meningkatkan kedekatan dan meningkatkan kesejahteraan emosional lansia. Pengukuran pengetahuan dan kebahagiaan lansia juga dilakukan di awal pertemuan dan akan dilakukan pengukuran kembali pada pertemuan ke-8 sekolah lansia.
Selama 2 pertemuan yang telah dilakukan, lansia antusias dalam mengikuti senam bersama, mendengarkan materi, tanya jawab, dan aktif dalam sesi aktivitas bermakna. Di luar sekolah lansia, kedekatan antar lansia semakin terbangun dengan adanya WhatsApp Group dan dibentuknya kepengurusan kelas. Metode tersebut diterapkan untuk dapat mendorong lansia berperan aktif dan meningkatkan engagement antar lansia. Setelah program sekolah lansia aktif selesai, akan dilakukan evaluasi pelaksanaan program sekolah lansia aktif “Pawiyatan Mulya” dengan peserta, pihak klinik, dan tim pengabmas untuk perbaikan program kedepan. (Penulis: Tim Pengabdian Pawiyatan Mulya, Editor: Resha Ayu)