Yogyakarta – Wonkwang University (WKU) yang didirikan pada tahun 1946 merupakan pionir perguruan tinggi swasta di Korea Selatan dan terkenal akan fasilitas pendidikan tingginya yang berkualitas untuk studi lanjutan, penelitian komprehensif dan kegiatan budaya kreatif. Untuk jenjang setara S1, WKU yang berada pada kisaran ranking 251-300 kategori Asian University Rankings 2014 versi QS World University Ranking, memiliki College of Oriental Medicine dan School of Medical dengan 3 programnya yaitu Pre-Med, Medicine dan Nursing Science. Kemudian untuk jenjang pascasarjana, ada Professional Graduate School of Oriental Medicine dan Graduate School of Complementary and Alternative Medicine. Salah satu fasilitas pendukungnya adalah The Wonkwang Medical Center, terdiri atas 10 rumah sakit dan lebih dari 2.600 bangsal yang berhasil memadukan pengobatan Asia (Oriental) dan Barat.
Pengembangan kombinasi terapi kedokteran Barat dan Oriental tersebut yang menjadi salah satu program kerja sama yang diajukan oleh WKU ke FK UGM. Hal ini disampaikan oleh Associate Professor Joo Jong Cheon kepada dr Ova Emilia, M.Med.Ed, SpOG(K), PhD pada Kamis (14/8). School of Medicine WKU menawarkan kelas yang ditujukan bagi mahasiswa Korea dengan fokus pada oriental medicine dan kelas bagi mahasiswa internasional yang saat ini mayoritas berasal dari Rusia; Mongolia dan Afghanistan. Melalui program internship, diharapkan ada pertukaran staf dan mahasiswa baik dari FK UGM ke School of Medicine WKU maupun sebaliknya.
Doktor Ova Emilia merespon usulan tersebut dengan menitikberatkan pada 3 hal yaitu: 1) School of Medicine WKU segera mengirimkan proposed activities sebagai target kerja sama WKU-UGM; dan sebaliknya 2) FK UGM juga menawarkan program elektif (clinical/research/community elective) sebagai bagian dari pertukaran mahasiswa; 3) menyusun dokumen MoU sebagai payung kerja sama WKU-UGM. Dalam diskusi tersebut, Dr Ova -Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni menjelaskan bahwa FK UGM pun memiliki topik modul “Herbal Medicine & Pytopharmaca” yang masuk dalam blok elektif dengan Dosen Pengampu Profesor Mae Sri Hartati, Apt. Selain itu, RSUP Dr Sardjito sebagai RS Pendidikan juga memiliki klinik akupuntur yang memberikan layanan terapi alternatif. Jadi ada benang merah antara oriental medicine yang dikembangkan WKU dan herbal medicine-nya FK UGM karena keduanya merupakan terapi komplementer dalam dunia kedokteran yang berorientasi barat (western medicine). Selanjutnya, Associate Professor Joo Jong Cheon yang ditemani Direktur the Korean Association of Yogyakarta Indonesia, Mr Cho Yong Chae dalam kunjungannya ke FK UGM melanjutkan observasi langsung ke RSUP Dr Sardjito, termasuk kunjungan ke poliklinik akupunktur dengan didampingi dokter Rustamaji, MKes. \sari