FK-KMK UGM. Semua rumah sakit dan tenaga kesehatan sedang berjibaku dan berfokus kepada pasien covid-19. Sedangkan Perawatan paliatif sangat dibutuhkan untuk pasien terminal khususnya di era pandemi seperti saat ini. Perawatan paliatif merupakan perawatan khusus untuk seorang pasien dan keluarganya yang memiliki penyakit dan sudah tidak dapat disembuhkan. Namun, masih dapat dilakukan banyak hal untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan mendapatkan perawatan yang tepat dan terstruktur.
Departemen Kebijakan dan Manajemen kesehatan bersama Pusat Perilaku dan Promosi Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawaran (FK-KMK) UGM mengadakan bincang-bincang santai Raisa Radio bersama Dr. Christantie Effendy, S.Kp., M.Kes, pakar perawatan paliatif untuk pasien-pasien terminal dengan tema “Family Meeting dalam Merawat Pasien Terminal di Era Pandemi”, Senin (2/8) yang dimoderatori oleh Melyza Perdana, S.Kep., Ns., MS.
“Kunci penting dari perawatan paliatif ada beberapa hal. Pertama sebagai tenaga kesehatan kita tidak hanya merawat pasien seorang diri, namun butuhnya kerjasama dan pengkajian dari banyak pihak. Kedua memberikan edukasi pada pasien dan keluarga pasien dengan penyampaian yang hati-hati dan di waktu yang tepat. Ketiga yang masih menjaditantangan di Indonesia adalah Advance care planning. Keempat yaitu keluarga pasien dan tenaga kesehatan menjadi satu tim yang solid untuk mensupport pasien.” papar Dr. Christantie yang juga Dosen FK-KMK UGM
Family meeting menjadi salah satu cara yang dapat digunakan untuk melakukan perawatan paliatif terhadap pasien terminal. Hal tersebut dikararenakan family meeting merupakan penerapan yang terkait dengan Advance Care Planning untuk merencanakan terapi lebih lanjut pada pasien; apakah mau dirawat di rumah sakit, kemoterapi atau dirawat dirumah oleh keluarga.
Menurut Dr. Cristantie di masa pandemi seperti sekarang ini, melakukan family meeting pada pasien terminal dan keluarganya pasti menjadi tantangan tersendiri. Namun, family meeting dapat dilakukan menggunakan zoom meeting dan keuntungannya malah dapat menjangkau anggota keluarga yang lokasinya jauh tanpa menambah biaya transportasi yang besar.
“Keuntungan dari family meeting untuk pasien terminal; Pertama, pemahaman keluarga terkait dengan penyakit menjadi lebih dalam dan terhindar dari berita-berita hoax. Kedua, meningkatkan kualitas hidup keluarga pasien, untuk mempersiapkan apabila ditinggal pasien keluarga tidak terlantar. Dan yang terkahir yaitu harapannya Dying with Dignity”, tambah Dr. Cristantie
Sebagai penutup, Dr. Cristiantie juga menyampaikan bahwa family meeting merupakan salah satu konsep yang harus digaungkan untuk meningkatkan kualitas hidup baik pasien maupun keluarganya. Supaya apabila sudah tidak dapat diselamatkan pasien tetap berpulang dengan kondisi yang bermartabat. (Yuga/Reporter)