FK-KMK UGM. Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM melaksanakan Online Guest Lecture dengan topik “Emerging Infectious Diseases” pada Jumat (15/12) melalui zoom meeting.
dr. Inke Nadia D. Lubis, M.Ked(Ped)., Sp.A., Ph.D dari Program Kedokteran Tropis Universitas Sumatera Utara menjadi narasumber dengan menyampaikan perkembangan penyakit menular yang baru muncul. Penyakit menular yang baru muncul adalah wabah penyakit yang sebelumnya tidak diketahui, tetapi penyakit tersebut diketahui mengalami peningkatan dengan cepat dalam 2 dekade terakhir.
Menurut dr. Inke, angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular memang menurun, tetapi penyakit menular masih menjadi penyebab kematian yang besar. Tak terkecuali dengan penyakit menular yang baru muncul. “Penyakit baru maupun lama memang sudah bisa dikontrol, namun tidak menutup kemungkinan penyakit menular yang lebih baru akan muncul kembali,” jelasnya.
Terdapat 3 faktor yang mempengaruhi kemunculan penyakit menular baru ini, yaitu perilaku, ekologi, dan biologi. Faktor-faktor yang mencakup pengaruh dari perilaku antara lain konsumsi daging hewan liar, produksi hewan, pemasaran hewan, interaksi hewan-manusia, dan globalisasi. Penggunaan lahan, perubahan iklim, ekstraksi sumber daya alam, pembangunan ekonomi, dan migrasi menjadi hal-hal ada di dalam faktor ekologi. Sedangkan faktor biologi mencakup pergeseran genetik dan faktor inang.
Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk menangani permasalahan terkait penyakit menular yang baru muncul adalah One Health. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, One Health adalah pendekatan pemersatu yang diindikasikan bertujuan untuk secara berkelanjutan menyeimbangkan dan mengoptimalkan hubungan erat dan ketergantungan diantara manusia hewan dan ekosistem, mengakui kesehatan hewan peliharaan dan liar, tumbuhan, dan lingkungan yang lebih luas. Beberapa kasus penyakit menular yang pernah atau saat ini sedang diselesaikan dengan pendekatan One Health adalah HIV, flu babi, dan Covid-19. (Nirwana/Reporter)