Observasi atau Observasi Partisipasi dalam Penelitian

FK-KMK UGM. “Observasi partisipasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif yang dilakukan dengan melakukan pengamatan secara dekat dengan sekelompok orang/budaya/masyarakat beserta kebiasaan mereka dengan cara melibatkan diri secara intensif kepada budaya tersebut dalam waktu yang panjang, untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang kebiasaan dan budaya orang tersebut,” jelas Dr. Dra. Retna Siwi Padmawati, MA, dosen Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan, dan Kedokteran Sosial Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM selaku narasumber dalam acara BreaK (Bicara tentang Kualitatif) dengan tema “Observasi atau Observasi Partisipasi” yang digelar oleh Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM secara daring melalui Zoom pada Jum’at (18/6).

Observasi partisipasi berhubungan dengan bagaimana kita membina hubungan dengan orang lokal sebagai cara mempelajari budaya (dalam peneltian Ethnography). “Mengamati dan melakukan kegiatan sosial bersama masyarakat dan kelompok yang diteliti. Oleh karena itu, peneliti bisa mendapatkan first-hand and novel insight, yaitu bagaimana wawasan orang tersebut,” ungkap Dr. Siwi.

Tujuan observasi partisipasi adalah merekam situasi/peristiwa dalam kejadian sesungguhnya (seperti apa adanya) pada suatu kelompok tertentu.

Dr. Siwi mengungkapkan dalam observasi partisipasi, “target observasi bisa melalui aktivitas, peristiwa, setting, atau perilaku pada orang/kelompok tersebut dengan prosedur/metode pencatatan hasil berupa catatan lapangan secara tertulis atau video recording maupun checklist observasi. Kemudian menghasilkan data konten/hasil seperti deskripsi tentang setting, perilaku, kegiatan ataupun emosi pada kelompok tersebut,” ungkapnya.

Dr. Siwi menyebutkan bahwa keguanaan observasi meliputi: mengidentifikasi peristiwa/pemandangan disuatu lokasi, memetakan lokasi, mengamati perilaku langsung maupun tidak langsung, memvalidasi data wawancara, menjelaskan konteks sosial dari perilaku, dan mencari factor terbaru dari suatu peristiwa serta mengembangkan hipotesis.

“Jadi dikatakan observasi atau observasi partisipasi itu tidak bisa digunakan sendirian didalam penelitian kualitatif, harus dilakukan dengan metode pengambilan data yang lain seperti wawancara atau yang lainnya,” tegas Dr. Siwi.

Pada penghujung acara, Dr. Siwi memberikan pernyataan penutup, yakni “mengenai observasi partisipasi, saya kira menjadi suatu penelitian atau metode yang penting dan murah. Tetapi harus bisa menikmati melakukannya. Selama pandemi Covid-19 pengumpulan data dalam suatu kelompok masih bisa dilakukan observasi salah satunya dengan sosial media” pungkasnya. (Arif AR/Reporter)

Selengkapnya penjelasan di link: https://www.youtube.com/watch?v=JTKBUd76FLY