Nefropati Diabetik: Bahaya Komplikasi Diabetes Melitus

FK-KMK UGM. Diabetes melitus masih menjadi salah satu penyakit tidak menular yang angka kasusnya terus naik. Diabetes melitus merupakan suatu kondisi metabolik yang dapat menimbulkan berbagai dampak mikrovaskular. Komplikasi mikrovaskular dari  diabetes menyebabkan kerusakan ginjal yang dikenal sebagai nefropati diabetik dan merupakan komplikasi yang paling umum dari DM tipe 2. Kondisi inilah yang mendasari Riandini Aisyah, S.Si., M.Sc melakukan penelitian dengan judul “Potensi PGC-1α Gly482Ser, DNA Mitokondria Copy Number (mtDNA-CN), Toll-like Receptor 9 (TLR9), dan Interleukin-1β (IL-1β) sebagai Biomarker Prediktif Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Nefropati”. Hasil penelitian ini tidak hanya meningkatkan kesadaran akan bahaya penyakit Diabetes Melitus, tetapi juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3, yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera bagi semua.

Dalam Ujian Terbuka yang dilaksanakan pada Selasa (14/3) di Auditorium Lantai 8 Gedung Pascasarjana Tahir Foundation FK-KMK, Riandini menjelaskan bahwa penelitian ini penting dilakukan karena dari keseluruhan penderita Diabetes Melitus, 50% diantaranya akan mengalami komplikasi berupa nefropati.

Data yang diperoleh dari pengujian yaitu genotype PGC-1α Gly482Ser (GG, GA, AA), jumlahmtDNA-CN, konsentrasi TLR9 dan IL-1β. Data tersebut dianalisis menggunakan  software  statistik secara bivariat dan multivariat 14 pada tingkat kemaknaan 0,05. Uji statistik yang digunakan adalah uji non parametrik Mann Whitney, uji Chi Square, uji Regresi Logistik Sederhana dan Berganda, dan analisis Receiver Operating Characteristics (ROC).

“Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu tidak dilakukanya observasi tentang aktivitas fisik sebelum pengambilan darah karena beberapa penelitian melaporkan terdapat hubungan antara olahraga dan polimorfisme Gly482Ser dan polimorfisme Gly482Ser dihubungkan dengan buruknya kapasitas fisik,” jelas Riandini. Menurut dirinya, perlu dilakukan penelitian pada populasi lain yang berbeda latar belakang genetik, kondisi geografis, dan gaya hidup untuk mendapatkan gambaran pengaruh  genotype  gen PGC-1α Gly482Ser terhadap diabetes melitus dan nefropati diabetik. (Nirwana/Reporter)