FK-KMK UGM. Museum Bio-Paleoantropologi Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menerima kunjungan dari delegasi International Cancer Foundation (ICF) pada 13 Agustus 2025. Kunjungan tersebut berlangsung di sela agenda utama mereka, yaitu ICF Mission: “Empowering Multidisciplinary Strategies in Colorectal Cancer Control and Care Delivery”.
Kunjungan ke Museum Bio-Paleoantropologi ini adalah Rolf A. Stahel, Wakil Presiden ICF sekaligus Direktur Lung and Thoracic Oncology Center University Hospital Zurich; Eric Van Cutsem, Guru Besar KU Leuven Belgia dan pakar kanker gastrointestinal; Affy Degbe, Direktur Eksekutif ICF dengan pengalaman manajemen kesehatan global; serta Philippe Kenel, anggota Dewan Direksi ICF dan pengacara senior spesialis manajemen kekayaan.
Dalam kunjungan tersebut, para tamu disambut oleh tim museum dan mendapatkan penjelasan langsung dari Ashwin Prayudi mengenai sejarah evolusi manusia. Mereka menapaki lorong pameran yang menampilkan koleksi fosil, narasi ilmiah tentang proses adaptasi, hingga perkembangan peradaban modern. Antusiasme terlihat jelas dari ekspresi dan komentar para pakar onkologi ini ketika menyimak perjalanan panjang manusia yang terdokumentasi di museum.
Sebagai organisasi nirlaba berbasis di Lugano, Swiss, ICF dikenal dengan misi besarnya dalam menjembatani kesenjangan global terkait perawatan kanker. Jejaring keilmuan yang dibangun melalui forum maupun kunjungan akademis ini semakin memperkuat posisi Yogyakarta, khususnya FK-KMK UGM, sebagai pusat pengembangan ilmu kesehatan yang mendunia.
Kunjungan tokoh dunia ke Museum Bio-Paleoantropologi tidak hanya meningkatkan citra museum sebagai pusat edukasi dan riset, tetapi juga membuka peluang kolaborasi internasional lintas disiplin. Sehingga sejalan dengan SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Kontributor: Ilham Novitasari/Editor: Janatin Hastuti).
