FK-KMK UGM. Beberapa waktu ke belakang, perbincangan mengenai kosmetik tengah ramai di tengah masyarakat – khususnya, kalangan perempuan dan remaja. Wajar saja, tiap orang pasti mendambakan kulit cantik dan sehat sehingga pemakaian produk kosmetik menjadi salah satu jawabannya.
Ternyata, Dr. dr. Nora Ariyati SpKK, FINSDV, FAADV., alumni Magister Ilmu Kedokteran Klinis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (IKK FK-KMK) pun turut berkiprah di dunia kosmetik.
Sehingga Ia membagikan pengalaman karirnya pada Sharing Alumni yang digelar Magister IKK FK-KMK UGM bertajuk “The Challenge in Applying Scientific Evidence in Real Practice: Harmonizing The Role of A Doctor As A Clinician And Doctorpreneur” pada Kamis (6/6) secara bauran.
“Sosok dr. Nora ini sangat luar biasa, karena karirnya luas, baik di bidang estetika, spesialis, dan bahkan telah menyelesaikan studi doktoral,” sambut dr. Retno Sutomo, Sp.A(K), Ph.D., Ketua Program Studi IKK FK-KMK UGM.
Menurut dr. Tomo, sosok dr. Nora merupakan salah satu kisah sukses alumni yang berhasil menjajaki ranah profesional hingga bisnis dalam menerapkan ilmu teori dan praktis yang didapatkannya di IKK FK-KMK UGM.
“Di IKK, saya memang tidak mendapatkan ilmu tentang public speaking, entrepreneurship, tapi semua saya dapatkan melalui learning by doing,” jelas dr. Nora.
Kini, dr. Nora giat mengembangkan bisnis klinik kecantikan miliknya yakni Aurell Skin Care yang telah memiliki enam cabang di Malang dan satu cabang di Palembang.
“Sejak 2008, saya merintis klinik ini dan pada prosesnya saya tidak lepas dari konsultasi bersama dosen-dosen saya di IKK,” tambahnya.
Berdasarkan pengakuannya, Ia memulai bisnis tersebut dari perhatiannya pada dinamika pengobatan pasien di poli kulit dan kelamin. dr. Nora menjelaskan bahwa sekitar 90 persen pasien yang Ia tangani di poli tersebut merupakan pasien yang mengidap penyakit akibat kosmetik.
“Bagi pasien kosmetik, itu butuh treatment khusus, sehingga saya pun ngide untuk buka klinik khusus agar pelayanannya lebih intensif,” jawabnya.
Ia mengakui, pesatnya perkembangan bisnisnya kini didorong oleh kepercayaan yang Ia bangun pada pasien. Hal ini dimulai dengan penanaman nilai profesional untuk mengobati pasien, di samping menjalani bisnis klinik kecantikan.
“Selama saya punya bisnis ini, integritas saya sebagai dokter adalah kunci utama, jadi saya mengobati pasien sesuai kebutuhan, bukan menawarkan produk ini dan itu agar omzet saya bertambah,” tutur dr. Nora.
Oleh karena itu, dr. Nora berharap agar para mahasiswa IKK jeli dalam menangkap berbagai peluang secara kreatif. Hal ini disampaikan sesuai pengalaman praktisnya sejak menjadi dokter spesialis hingga kini menjadi pebisnis yang linear pada studinya.
“Tidak dapat dipungkiri, memang saingan itu semakin banyak, tapi ada hal-hal yang tidak mereka lakukan tetapi saya sebagai spesialis dapat melakukan itu,” lanjut dr. Nora.
Kegiatan ini pun menunjukkan komitmen terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) yakni Kehidupan Sehat dan Sejahtera (SDGs 3), Pendidikan Berkualitas (SDGs 4), Kesetaraan Gender (SDGs 5) serta, Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab (SDGs 12). (Isroq Adi Subakti/Reporter)