Mewujudkan Kesejahteraan Bersama melalui Etika Bisnis

FK-KMK UGM. Center for Bioethics and Medical Humanities (CBMH) FK-KMK UGM menyelenggarakan Raboan Discussion Forum dengan topik “Business Ethics” pada Rabu (5/4). Dr. Peter Johannes Manoppo, Sp.B., MBIO (Bioethicist, General Surgeon dari Indonesian Bioethics Forum) menjadi narasumber dalam kegiatan kali ini.

Peter mengatakan bahwa latar belakang adanya etika bisnis adalah adanya peningkatan jumlah penduduk pada sumber daya manusia dan alam yang terbatas secara kualitas & kuantitas, sehingga timbul kompetisi yang menuntut adanya perhatian etis dalam berbisnis. “Sudah menjadi rahasia umum bahwa seseorang harus melakukan bisnis secara tepat berdasarkan panduan bisnis yang etis,” tambahnya.

Adanya etika bisnis bertujuan untuk menghormati semua pemangku kepentingan bisnis yang mencakup manajemen, tenaga kerja, pelanggan, pemasok, pesaing, regulator, warga korporat lainnya, serta masyarakat.

Peter menjelaskan bahwa ada 4 pilar dalam manajemen bisnis. “Keempat pilar tersebut adalah kepemimpinan manajemen, analisis operasional pasar, peluang pendanaan, dan kemitraan sumber daya manusia yang membutuhkan landasan etika yang tepat,” jelas Peter. Sedangkan hal-hal yang termasuk ke dalam etika bisnis antara lain pelecehan seksual, keragaman dan diskriminasi, perundungan, kesehatan dan keselamatan kerja, perlindungan lingkungan, praktek akuntansi, privasi data, dan pencurian.

Dari paparan Peter, dapat ditarik kesimpulan bahwa bisnis dapat meningkatkan kesejahteraan seseorang dengan adanya tata kelola bisnis yang tepat melalui 4 pilar manajemen bisnis. Konflik seharusnya bisa dihindari oleh semua pemangku kepentingan karena setiap orang harus menghormati etika bisnis satu sama lain.

Manajemen bisnis merupakan bagian dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya poin ke 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, karena menjangkau masyarakat lebih luas sebagai mitra dan sumber daya manusia.

Sementara itu, di bidang kesehatan pun etika bisnis menjadi merupakan hal yang diprioritaskan. Hal ini berkaitan dengan keselamatan kerja, kesehatan, perundungan, dan yang lainnya. Sehingga kegiatan ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs), pada poin ke 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera. (Nirwana/Reporter – Editor/Lucia Widartini).