Metode PBL sebagai Proses Belajar

img_0792-edit-copy

Berdasarkan peraturan Konsil Kedokteran Indonesia No. 11 tahun 2012 telah menetapkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia merupakan tujuan dan sasaran akhir Pendidikan Kedokteran Indonesia. Problem Based Learning (PBL) merupakan metode yang mengembangkan pengetahuan metakognitif dan keterampilan metakognitif. Pengetahuan metakognitif dan ketampilan metakognitif merupakan cara dan perilaku berpikir yang merupakan dasar dari pencapaian kompetensi mawas diri dan pengembangan diri.

Perkonsil tersebut menerapkan area kompetensi dua standar kompetensi dokter meliputi: 1. Prinsip pembelajaran orang dewasa (adult learning) yang meliputi: belajar mandiri, berpikir kritis, umpan balik konstruktif dan refleksi diri. 2. Dasar-dasar keterampilan belajar meliputi: pengenalan gaya belajar (learning style), pencarian literatur, penelusuran sumber belajar secara kritis, mendengar aktif, membaca efektif, konsentrasi dan memori, manajemen waktu, membuat catatan kuliah dan persiapan ujian. 3. Problem-based learning. 4. Problem solving dan 5. Meotodologi penelitian statistik.

Keputusan Mendiknas RI No. 232/U/2000 menyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran, serta cara penyampaian dan cara penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi.

Pendekatan melalui metode PBL, akan mendorong peserta didik agar aktif mencari ilmu untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah yang merupakan dasar pembentukan kemampuan metakognitif. Dari hasil penelitian menunjukkan secara signifikan peningkatan kemampuan metakognitif. Metode PBL juga membentuk kemampuan dan keterampilan berpikir (thingking skills) sebagai modal dasar yang akan dibawa seumur hidupnya dan akan menjadi kompetensi mahasiswa sehingga memiliki kecakapan hidup (life skill) untuk bekal hidup dan penghidupannya sebagai insan yang mandiri.

Durasi kurikulum Program Studi Sarjana Kedokteran ditetapkan berlangsung selama tujuh semester. Dengan demikian diharapkan strategi student-centered learning dan metode PBL dapat membentuk kemampuan metakognitif para mahasiswanya, kondisi ini merupakan masalah penting bagi Dr. dr. Buddy Heraras Waspuraji Utoyo, MARS, seperti disampaikan dalam ujian Doktor di Fakultas Kedokteran UGM (24/11) di ruang Senat KPTU Fakultas Kedokteran UGM.

Perubahan kurikulum Fakultas Kedokteran seluruh Indonesia harus dapat menjawab tuntutan UU No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas Bab. I Pasal 1 Ayat 1 bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Permasalahan yang muncul “apakah metode PBL dengan strategi student-centered learning dapat membentuk pengetahuan metakognitif dan keterampilan metakognitif sebagai dasar perilaku pengembangan diri mahasiswa dalam kemandirian belajar, mawas diri dan belajar sepanjang hayat?”

Dari permasalah tersebut Buddy melakukan penelitian guna memenuhi derajat Doktor dalam bidang Ilmu Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan FK UGM. Judul disertasinya “Perkembangan Pengetahuan Metakognitif dan Keterampilan Metakognitif pada Mahasiswa sebagai dampak dari metode pembelajaran Problem-based learning di Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta”. Buddy merupakan Doktor ke-276 di FK UGM dan 3.425 se-UGM serta lulus dengan predikat sangat memuaskan. Hasil penelitian menunjukkan PBL memberikan dampak perkembangan pengetahuan metakognitif namun tidak pada keterampilan metakognitif. (Dian/IRO)

(Sumber: Disertasi Buddy HW Utoyo, Perkembangan Pengetahuan Metakognitif dan Keterampilan Metakognitif pada Mahasiswa sebagai dampak dari metode pembelajaran Problem-based learning di Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta, 2016)

Berita Terbaru