FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Kesehatan (FK-KMK) UGM menyelenggarakan acara Pasinaon Piwulang Luhur Edisi Ramadhan 1443 H, Jumat (8/4). Pada minggu pertama ini topik yang dibahas mengenai “Ramadhan dan Produktivitas”. Penyelenggaraan acara ini sebagai upaya bagi keluarga besar FK-KMK untuk meningkatkan iman dan taqwa khususnya pada bulan suci Ramadhan.
Pada Bulan Suci Ramadhan ada beberapa hal penting yang perlu digaris bawahi yaitu menahan hawa nafsu baik dalam hal makan dan minum maupun perilaku sabar, selain itu pada bulan ini juga ditandai dengan turunnya kitab suci Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW seperti yang disampaikan Dekan FK-KMK Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., PhD., Sp.OG(K) dalam sambutannya.
Kegiatan pasinaon kali ini menghadirkan Dr. dr. H. Abdul Ghofir, Sp.S(K), M.Sc dan dr. M. Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D yang menyampaikan Ramadhan dan Produktivitas.
Banyak yang menganggap puasa dapat menganggu produktivitas, mengurangi kemampuan dalam belajar hal baru, dan mengurangi kemampuan plastisitas. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya asupan energi yang masuk ke dalam tubuh.
Hal tersebut di bantah oleh dokter Ghofir yang menyampaikan materinya bahwa keberhasilan bulan ramadhan dipengaruhi oleh kualitas puasa dan menjauhi segala godaan yang muncul.
“Kualitas puasa artinya adalah dengan tetap produktif di bulan suci Ramadhan sehingga setelah puasa kita mendapatkan beberapa manfaat seperti lebih disiplin mengatur waktu, lebih fokus berkarya, tidak mudah stress, bekerja lebih efektif dan mampu mengendalik diri”, ungkap dokter Ghofir.
Selanjutnya, terkait dengan dugaan bahwa bulan puasa dapat mengurangi kemampuan plastisitas manusia ditampik oleh dr. Ghofir. Hal tersebut dibuktikan oleh beberapa penelitian yang beliau tampilkan dan memiliki kesimpulan bahwa puasa mampu menekan neuroinflamasi, disfungsi syaraf, memperbaiki resistensi insulin dan disfungsi cerebrovascular, serta meningkatkan neurogenesis.
Pada akhir acara, dr. M. Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D, menyampaikan pesan bahwa menjaga produktivitas tidak hanya berlaku khusus di bulan Ramadhan, akan tetapi sepanjang tahun karena hal itu merupakan sifat amanah dalam bekerja.
“Di bulan Ramadhan, seharusnya semangat bekerja lebih meningkat karena menjalankan tugas kewajiban yang diberikan termasuk salah satu bentuk ibadah kepada Allah Ta’ala”, pungkasnya.
Acara tersebut dimoderatori oleh dr. Hanggoro Tri Rinonce, Ph.D., Sp.PA(K) (Yuga Putri/Reporter)