FK-KMK UGM. Segala bentuk kesibukan yang dilakukan mahasiswa mulai dari perkuliahan, organisasi maupun kegiatan lainnya membuat jam makan tidak teratur. Pola yang salah ini membuat mahasiswa tidak maksimal dalam menjalankan aktivitas akademisnya. Disamping itu, selain banyaknya aktivitas yang dilakukan, seringkali makanan yang dikonsumsi oleh menyimpang karena pemilihan makanan dipengaruhi oleh teman maupun distraksi lainnya.
Untuk meningkatkan pengetahuan akan pemilihan gizi yang tepat kepada mahasiswa, RAISA radio sebagai pelopor radio penyedia informasi kesehatan di Indonesia melakukan bincang-bincang santai dengan tema “Mengenal Gizi Seimbang untuk Mahasiswa”, Senin (30/8) bersama Tony Arjuna, M.NutDiet, Ph.D, AN, APD dari Departemen Gizi Kesehatan FK-KMK UGM yang dimoderatori oleh Rahadyana Muslichah, S.Gz., M.Sc. dari departemen yang sama
Menurut Toni apabila mengkonsumsi makan tidak beragam dan hanya makan satu jenis saja, maka cenderung kekurangan asupan zat gizi dalam tubuh yang mengakibatkan terjadinya kekurangan gizi. Kurangnya gizi pada mahasiswa dapat mengakibatkan pertumbuhan menjadi lambat, daya tahan tubuh rendah, tingkat kecerdasan dan produktivitas menjadi rendah.
“Mahasiswa saat ini lebih memilih fastfood atau makanan cepat saji, sehingga tubuh kurang mendapatkan asupan makanan yang mengandung serat. Konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran pun kadang sering dilupakan dalam pemenuhan asupan gizi yang seimbang. Ditambah lagi dengan semakin mudahnya akses mendapatkan makanan fastfood dari aplikasi ojek online”, ungkap Pak Toni.
Toni juga menyarankan makronutrient yang dibutuhkan mahasiswa adalah protein karena mengandung asam amino yang diperlukan untuk transportasi aktif diotak sehingga dapat meningkatkan kosentrasi, selain itu mikronutrient seperti zat besi juga diperlukan untuk mahasiswa karena kekurangan zat besi mengakibatkan tubuh lemas, dan kurang konstreasi.
“Saat ini juga sudah banyak pilihan makanan sehat yang ditawarkan di aplikasi online. Contohnya rujak, lotek, salad buah dan gado gado. Namun, masalahnya adalah di mentality mahasiswa yang lebih memilih membeli makanan enak tapi tidak sehat dibandingkan dengan makanan sehat walaupun harganya sama”, jelasnya.
Selain makan makanan yang sehat, olahraga maupun aktivitas fisik juga diperlukan untuk mahasiswa apalagi yang saat ini sedang kuliah dan belajar di rumah. Mahasiswa dapat melakukan home excersice dengan banyak sumber yang didapatkan dari internet. Yang terpenting adalah dalam sehari melakukan aktivitas fisik selama 20-30 menit, tidak harus olahraga dengan barbel atau di lapangan, seperti akvitas menyapu, mengepel juga dianjurkan.:
“Untuk mahasiswa mulailah mengkonsumsi makanan yang sehat, bervariasi, dan semakin banyak jenisnya semakin baik karena akan membantu memperkuat imunitas tubuh. Memilih makanan yang bijak untuk dapat menentukan kesehatan kita di masa depan”, pungkas Tony Arjuna. (Yuga/Reporter)