FK-KMK UGM. Center for Bioethics and Medical Humanities (CBMH) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan kuliah umum (Raboan Online) yang bertajuk “Keeping the Faith: Benefits Religion in Times of Crisis” yang disampaikan oleh Prof. Syafa’atun Almirzanah, M.Th., MA., Ph.D., D.Min., Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakakarta dan dimoderatori oleh dr. Nur Azid Mahardinata. Acara berlangsung selama hampir dua jam ini disiarkan melalui live streaming kanal YouTube CBMH UGM, Rabu (17/2).

Saat awal sesi presentasi, Prof. Syafa memulai dengan kutipan Corazon Aquino bahwa, “Tidak semata-mata begitu yang harus kita lakukan tetapi justru walaupun kita ditimpa pandemi Covid-19 selagi kita masih punya faith maka kita masih memiliki blazing hope”, ungkapnya.

Agama memiliki peran penting yang dapat menentukan bagaimana biasanya seseorang dapat terinfeksi covid-19 dan menentukan bagaimana agama terkadang digambarkan sebagai masalah dalam promosi kesehatan. “Meluapnya kasus covid-19 karena adanya kegiatan yang mengumpulkan banyak orang, salah satunya kegiatan keagamaan. Agama selama pandemic sering dianggap sebagai masalah dalam penanganan covid-19. Namun, agama sebenarnya juga tetap memberikan dampak positif dalam memberikan promosi kesehatan, seperti dalam kasus vaksin polio, HIV/AIDS di berbagai daerah. Pemuka agama dapat membantu promosi kesehatan dengan pendekatan agama, misalnya vaksin dianggap haram, maka berita tersebut dapat diluruskan”, jelas Prof. Syafa.

Prof. Syafa mengakhiri presentasi dengan menyimpulkan bahwa, “Jika agama diperlakukan secara sensitif dan kebutuhan akan solusi penanganan pandemic ditingkatkan, maka ada kemungkinan bahwa prediksi terburuk dari adaya covid-19 tidak akan terjadi, akan tetapi jika agama diabaikan atau diikat, maka covid-19 dapat terus berlanjut di beberapa komunitas agama sehingga memperluas dampak pandemi covid-19”, pungkas Prof Syafa.

(Arif AR/Reporter)

Selengkapnya acara di https://youtu.be/lTHBNB9fRnc