Meningkatkan Kualitas Pelayanan melalui Dukungan Etika Klinis

FK-KMK UGM. Prof Bert Molewijk dari UMC University of Amsterdam mengatakan bahwa etika adalah saling belajar satu sama lain. “Tidak hanya mengajarkan apa yang baik secara moral tetapi juga berdialog tentang apa yang baik secara moral,” katanya.

Penjelasan tersebut disampaikan dalam webinar CBMH (Center for Bioethics and Medical Humanities) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan bertajuk “Improving Quality of Care, Cooperation, and Self-care through Clinical Ethics Support” pada Rabu (1/11).

Prof. Bert mengatakan bahwa dukungan etika klinis adalah masalah bagi kita semua. Hal tersebut bisa dengan mudah ditemukan dalam pekerjaan sehari-hari tenaga kesehatan. Dirinya juga memberikan beberapa contoh pertanyaan moral yang eksplisit dalam praktik klinis, seperti ‘kapan waktu yang tepat untuk menggunakan paksaan dalam perawatan?’, ‘haruskah kita menanggung biaya tinggi untuk penyakit langka ini?’, dan ‘siapa pembuatan keputusan bersama untuk pasien?’.

Prof. Bert memaparkan contoh tantangan etika yang mungkin ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, kita tidak tahu apa yang baik secara moral dalam beberapa situasi, kita memiliki dua nilai dan tujuan yang berbeda, dan kita memiliki sudut pandang yang berbeda dalam tim mengenai apa yang baik secara moral.

Dalam menghadapi kasus etika klinis, perlu ada yang namanya diskusi kasus moral. Diskusi kasus moral adalah dialog terstruktur yang difasilitasi oleh fasilitator terlatih untuk menghasilkan jawaban atas pertanyaan moral. Dialog di sini tidak hanya sekedar bersikap baik, tetapi merupakan kebutuhan teoritis. (Nirwana/Reporter)

Berita Terbaru