Menguatkan Jiwa, Menghadapi Tantangan: Pemberdayaan Masyarakat oleh Tim CHBP UGM

FK-KMK UGM. Tim Pengabdian Masyarakat dari Pusat Perilaku dan Promosi Kesehatan (Center of Health Behavior and Promotion/CHBP) FK-KMK UGM melaksanakan kegiatan pemberdayaan keluarga dan masyarakat di Kemantren Mantrijeron, Kota Yogyakarta, pada 23 dan 27 Agustus 2024. Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketangguhan jiwa masyarakat setempat melalui berbagai kegiatan yang edukatif.

Pengabdian masyarakat yang berlangsung selama dua hari ini memiliki dua rangkaian acara utama yang memiliki target dan tujuan yang saling terintegrasi. Acara pertama adalah sarasehan yang dilaksanakan pada 23 Agustus 2024. Sarasehan ini dihadiri oleh kader dan lintas sektor, termasuk perwakilan dukuh, kecamatan, babinsa, dan bhabinkamtibmas Kemantren Mantrijeron.

“Tujuan kegiatan ini adalah lebih memperkuat sinergi antara keluarga, masyarakat, dan juga kader di dalam memberikan penanganan, penatalaksanaan kesehatan jiwa dan mereka bekerja sama juga dengan pelayanan kesehatan, dalam hal ini Puskesmas, itu tujuannya. Harapannya tentu saja sinergi ini bisa terjalin, kader-kader kesehatan jiwa sudah ada disini, tetapi dengan kegiatan ini kita berusaha memperkuat dan tadi juga saya menyinggung peran masyarakat dan juga tentu supaya bahu-membahu, bekerjasama erat dengan pelayanan kesehatan karena tanpa kerja sama yang baik antara masyarakat, keluarga, dan juga dari pelayanan kesehatan jiwa tidak bisa optimal” ungkap Prof. Yayi Suryo Prabandari, M.Sc., Ph.D. sebagai ketua tim pelaksana kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

Dalam kesempatan ini,  Prof. Yayi Suryo Prabandari, M.Sc., Ph.D. dibersamai dr. Bagas Suryo Bintoro, Ph.D., dan tim Kesehatan Jiwa Puskesmas Mantrijeron menekankan pentingnya sinergi antara keluarga, kader, dan lintas sektor dengan strategi yang efektif dalam merawat dan menangani Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

“Kalau kita lihat bahwa peran keluarga itu sangat penting untuk kemudian manajemen atau pencegahannya mengenai masalah kesehatan jiwa yang harus dimulai dari keluarga, sehingga perlu dikulik lebih dalam dan berdiskusi dengan kader dan keluarga ODMK dan ODGJ ngobrolin peran mereka dan mendampingi teman-teman yang ODMK dan ODGJ dalam kesehariannya”  dr. Bagas Suryo Bintoro, Ph.D.

Rangkaian acara kedua adalah family gathering yang dilaksanakan pada 27 Agustus 2024, yang diikuti oleh keluarga pengasuh (caregiver) ODGJ dan ODGJ itu sendiri. Family Gathering ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga dalam upaya optimalisasi penanganan dan rehabilitasi ODGJ. Dalam acara ini, Prof. Yayi Suryo Prabandari, M.Sc., Ph.D., bersama dr. Bagas Suryo Bintoro, Ph.D., dan Dr. Ibrahim Rahmat, S.Kp., S.Pd., M.Kes., memberikan informasi penting mengenai peran keluarga dalam kesembuhan ODGJ, termasuk pentingnya disiplin dalam pengobatan serta rehabilitasi sosial bagi ODGJ.

Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari para peserta yang berharap agar program serupa dapat terus dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam menjaga kesehatan jiwa. “Adanya kegiatan pengabdian masyarakat dari FKKMK UGM ini sangat bermanfaat sekali bagi kami karena memang permasalahan kesehatan jiwa di wilayah kerja kami, puskesmas mantrijeron menjadi permasalahan karena jumlah orang dengan gangguan jiwa berat itu kami lumayan banyak ada 109. Tentu saja itu membutuhkan dukungan dari seluruh pihak. Karena permasalahan kesehatan jiwa tidak bisa diselesaikan puskesmas sendiri, tetapi perlu dukungan dari lintas sektor dan keluarga secara berkelanjutan” ungkap  drg. Eny Purdiyanti, Kepala Puskesmas Mantrijeron.

Program pengabdian masyarakat ini merupakan bagian dari Hibah Skema Terintegrasi FKKMK yang diketuai oleh Prof. Yayi. Diharapkan melalui program ini, keluarga, kader, dan lintas sektor dapat bersinergi dalam mewujudkan ketangguhan jiwa secara masif di tengah masyarakat. Kegiatan ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDGs tujuan 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera, tujuan 4 Pendidikan Berkualitas, tujuan 10 Berkurangnya Kesenjangan, dan tujuan 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Kontributor: Danu Saifulloh Rahmadhani, Nia Lestari Muqarohmah, dan Muflih Faadhilah/CHBP FK-KMK UGM)

Berita Terbaru