Mengenali dan Peduli Masalah Psikologis di Lingkungan Kerja

FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan FK-KMK UGM melaksanakan diskusi rutin Lunch Discussion dengan topik Ciptakan Budaya Positif: Peduli pada Diri Sendiri, Teman dan Rekan Kerja yang Mengalami Masalah Psikologis pada Kamis (19/10) melalui zoom meeting.

Narasumber agenda diskusi Lunch Discussion pada edisi Oktober ini adalah Dra. Sri Kusrohamniah, M.Si., Ph.D., Psikolog dan Edilburga Wulan Saptandari, S.Psi., M.Psi., Ph.D., Psikolog dari fakultas Psikologi, dengan moderator dr. Hanggoro Tri Rinonce, Ph.D., Sp.PA(K) dari FK-KMK UGM.

dr. Ahmad Hamim Sadewa, Ph.D, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan dalam sambutannya menyampaikan agar sivitas akademika peduli dengan kesehatan mental bagi diri sendiri maupun rekan kerja di lingkungan masing-masing.

“Kita perlu peduli bersama terkait kesehatan mental diri sendiri maupun orang di lingkungan sekitar. Kami harap materi yang didapatkan ini bisa memantik kita untuk semakin kuat dan peka terhadap kesehatan mental,” ujar dr. Hamim.

Di sesi pertama, Dra. Sri Kusrohamniah, M.Si., Ph.D., Psikolog memaparkan materi tentang masalah psikologis di pendidikan tinggi, dampak terhadap kinerja dan prestasi pegawai/mahasiswa. Pada sesi ini, beliau fokus pada jenis masalah kesehatan mental di perguruan tinggi, penyebab terjadinya masalah kesehatan mental, dampak dari masalah kesehatan mental, hingga alternatif solusi yang bisa diberikan.

“Penyebab masalah kesehatan mental itu terbagi menjadi beberapa faktor, antara lain biologis yang mencakup genetik maupun kondisi kesehatan fisik. Selain itu faktor psikologi dan sosial juga bisa menjadi penyebab masalah kesehatan mental,” terang Dra Sri Kusrohamniah.

Dampak masalah kesehatan mental di tempat kerja mempengaruhi berbagai hal, seperti menurunnya motivasi kerja, mengganggu produktivitas dalam bekerja, merasa kecemasan yang berlebihan, dan yang lainnya.

Dra. Sri Kusrohamniah, M.Si., Ph.D., Psikolog menjelaskan alternatif solusi yang bisa dilakukan dalam membantu rekan kerja yang mengalami permasalahan kesehatan mental dengan memberikan perhatian lebih ataupun memberi dukungan sosial. Hal ini dapat menjadikan rekan kerja menjadi lebih baik serta nyaman.

Pada sesi kedua, Edilburga Wulan Saptandari, S.Psi., M.Psi., Ph.D., Psikolog menyampaikan pemaparan tentang mengenali tanda-tanda krisis psikologis, tips praktis membantu diri sendiri dan teman yang membutuhkan dukungan/bantuan psikologis. Beliau mengatakan setiap manusia pernah mengalami kondisi krisis dengan penyebab yang berbeda.

Kondisi krisis ini dialami karena adanya rasa stress akibat permasalahan yang dihadapi. Beliau menekankan agar dapat mengelola stress dengan baik. Adapun caranya dengan mengelola pola pikir untuk berkembang, peduli dengan diri sendiri, dan mengembangkan regulasi emosi lebih tepat.

“Jika ada teman kerja yang mengalami krisis dan kita mendampinginya, ini akan lebih mudah membantu mereka dari kondisi krisis yang dialaminya. Mereka merasa bahwa teman sejawat yang peduli dengan berbagai permasalahannya,” kata Edilburga Wulan Saptandari.

Senada dengan yang disampaikan Dra. Sri Kusrohamniah, M.Si., Ph.D., Psikolog sebelumnya, beliau juga menekankan adanya kepedulian, perhatian, dan pendampingan untuk orang-orang di lingkungan kerja yang mengalami permasalahan kesehatan mental merupakan tindakan terbaik yang dapat dilakukan.

“Kita semua adalah individu yang berharga, mari terus untuk berusaha menjadi sehat untuk diri sendiri dan peduli dengan orang-orang di sekitar kita,” pungkas Edilburga Wulan Saptandari.

Kesehatan mental menjadi faktor penting yang mempengaruhi proses kinerja ataupun pembelajaran sivitas akademika. FK-KMK UGM mempunyai layanan psikologi yang bisa digunakan sebagai sarana konseling kesehatan mental di lingkungan kampus.

Lunch Discussion merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh FK-KMK UGM dengan topik beragam. Kegiatan ini terbuka untuk dosen, mahasiswa, alumni, tenaga kependidikan, serta jejaring AHS UGM. (Sitam/Humas).