Mengenal Mikrobioma dalam Kelainan Kulit

FK-KMK UGM. Departemen Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM melaksanakan webinar Continuing Medical Education dengan tema Microbiome in Skin Diseases pada Senin (22/8) di Auditorium lantai 1 Gedung Pascasarjana Tahir Foundation. Webinar ini berkontribusi pada peningkatan pemahaman tentang kesehatan kulit dan peran mikrobioma dalam penyakit kulit, yang sesuai dengan tujuan SDGs pilar ke-3 yaitu kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Prof. Maurice van Steensel, M.D., Ph.D (Nanyang Technological University) menjadi pembicara pertama membawakan topik Microbiome and Aging. Mikrobioma dalam tubuh manusia terdiri dari bakteri, virus, dan eukariota. Mikrobioma berfungsi untuk menghasilkan beberapa vitamin, memecah makanan dan mengekstrak nutrisi, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh melalui senyawa anti-inflamasi yang bermanfaat melawan penyakit lain akibat mikroba.

“Namun, pada usia tua, usus akan ikut menua dan bocor sehingga memicu peradangan,” jelas Prof. Maurice. Peradangan pada usus akan menyebabkan kelainan yang berujung pada kelainan kulit.

Selanjutnya, hadir Dr. dr. Suci Widhiati, M.Sc., Sp.KK(K) (alumni PPDS FK-KMK) membawakan materi Gut Microbiome Dysbiosis in Epidermolysis Bullosa. Dalam paparannya, dr. Suci mengatakan bahwa kelainan pada kulit diawali dengan kelainan pada sistem pencernaan. “Terdapat koneksi antara gut brain dan skin axis yang menyebabkan kedua hal tersebut memiliki hubungan sebab akibat,” jelasnya.

Prosesnya dimulai dari makanan yang kita konsumsi yang berpengaruh ke sistem pencernaan. Selanjutnya, kondisi sistem pencernaan itu akan berpengaruh ke kondisi kulit. “Contoh kelainan kulit karena makanan adalah jerawat dan kulit bersisik. Webinar ini termasuk kedalam pilar SDGs ke-17: Kemitraan untuk tujuan karena melibatkan kerjasama antara FK-KMK UGM dan Nanyang Technological University, mencerminkan pentingnya kemitraan lintas negara dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Selain itu juga masuk pilar ke-4 SDGs tentang Pendidikan berkualitas karena Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan Continuing Medical Education (CME), yang mendukung tujuan SDGs untuk meningkatkan akses terhadap pendidikan berkualitas. (Nirwana/Reporter. Editor: Yampa Eksa Daidella Ghilari)

 

Berita Terbaru