FK-KMK UGM. Manusia memiliki 5 indra yang dibagi menjadi 2 jenis, yaitu indra umum dan indra khusus. Indra umum adalah indra peraba (kulit), sedangkan indra khusus adalah lidah, mata, hidung, dan telinga. dr. Meida Sofyana, M.Biomed dari Departemen Fisiologi mengatakan bahwa saat ini ada tambahan indra keenam, yaitu indra keseimbangan.
Dalam Bincang Sehat RAISA (Radio Indonesia Sehat) pada Kamis (2/3) dengan judul “Bahaya Gangguan Indra”, dr. Meida memberikan paparan mengenai apa saja gangguan indra yang bisa terjadi pada manusia dan bagaimana hal itu bisa terjadi.
“Indra berfungsi sebagai sensor yang akan mengetahui adanya perubahan di dalam tubuh kita,” jelas dr. Meida. Dirinya juga menjelaskan bahwa gangguan indra terjadi apabila ada penurunan fungsi salah satu atau beberapa organ indra.
Gangguan indra dibagi berdasarkan indra mana yang mengalami gangguan. Misalnya, gangguan penglihatan berarti terjadi penurunan fungsi organ mata. Gejalanya juga sangat beragam, mulai dari yang ringan seperti pandangan buram dengan jarak tertentu hingga yang berat seperti pandangan buram walaupun jaraknya dekat.
Menurut dr. Media, penyebab terjadinya gangguan indra sangat bervariasi karena indra sendiri terdiri dari banyak organ. Sebagai contoh, gangguan penglihatan seperti rabun dekat dan rabun jauh bisa muncul karena faktor keturunan. Sedangkan rabun senja bisa muncul karena mata kekurangan nutrisi.
“Apabila pasangan suami istri keduanya memiliki riwayat rabun jauh atau dekat, anaknya 3x lebih berisiko untuk menderita gangguan yang sama. Kalau hanya salah satu (dari pasangan suami istri), risikonya bisa lebih kecil,” terang dr. Meida.
Pada umumnya, gangguan indra tidak menyebabkan kematian secara langsung. Namun, yang menjadi fokus adalah bagaimana menjaga agar organ indra tidak mengalami penurunan fungsi supaya kualitas hidup tetap terjaga. (Nirwana/Reporter)