FK-KMK UGM. Nampaknya varian covid-19 yang baru baru ini muncul dan masih hangat diperbincangkan di masyarakat adalah varian omicron.
Varian ini harus terus diwaspadai oleh semua kalangan untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus gelombang ketiga. Academic Health System UGM bersama dengan Inahealth menyelenggarakan webinar umum dengan topik “Mengenal Varian omicron: Apa yang perlu anda ketahui dan bagaimana mencegah paparannya?” secara daring melalui platform zoom dan live streaming Youtube Inahealth.
Webinar ini dibagi menjadi tiga sesi dengan tiga narasumber ahli dibidangnya. Narasumber pertama adalah Prof. dr. Hari Kusnanto Josef, SU., Dr.PH, seorang epidemiolog FK-KMK UGM yang memberikan materi mengenai “Varian Omicron Berdasarkan tinjuan epidemiologis”
Menurut beliau varian omicron ini memiliki ciri-ciri mudah menempel pada sel terutama pada sel-sel di bronchus, sedikit yang menyerang alveoli. Namun varian virus ini bisa dikatakan kurang agresif secara klinis karena perubahan-perubahan protein virus, khususnya di S protein.
“Yang menarik adalah dengan kemunculan varian baru ini, dapat dipastikan bahwa Indonesia saat ini masih dalam situasi pandemi dan masih jauh dari kata endemic. Untuk saat ini di Indonesia diketahui sudah ada 68 kasus omicron.”, tambahnya.
Sesi kedua disampaikan oleh dr. Nur Rahmi Ananda, Sp.PD., FINASIM, dokter spesialis paru RSUP Dr. Sardjito yang memberikan materi mengenai “aspek klinis covid-19 varian omicron dan perbedaannya disbanding varian sebelumnya”
Beliau mengatakan bahwa gejala infeksi omicron sebetulnya tidak jauh berbeda dengan varian sebelumnya, bahkan beberapa data awal melaporkan bawa gejalanya lebih rendah daripada gejala varian-varian sebelumnya.
“Selain itu, untuk mendeteksi virus omicron ini juga dapat dilakukan dengan rapid antigen dan PCR, perlu diingat bahwa sensitivitas rapid antigen tidak setinggi PT PCR, sehingga apabila ada kecurigaan klinis, pemeriksaan rapid antigen negative, perlu dilakukan pemeriksaan PCR.”, tambahnya.
Sesi terakhir disampaikan oleh Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D mengenai “Perilaku sehat dan siap siaga dalam menghadapi covid-19 varian omicron”. Beliau memaparkan bahwa untuk mengatasi mutasi virus-virus covid-19 selanjutnya perlu adanya perilaku sehat yang mengacu pada atribut personal, karakteristik personal, dan pola perilaku.
“Ketiga hal tersebut dimaksudkan untuk pemeliharaan, pemulihan dari yang sakit menjadi sehat dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat dari yang sebelumnya.”, jelasnya. (Yuga/Reporter)