Mengenal dan Mencegah Hepatitis Misterius

FK-KMK UGM. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau para orang tua untuk melakukan deteksi dini terhadap penyakit hepatitis misterius yang muncul di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Kementerian Kesehatan mencatat ada 15 kasus anak di Indonesia yang diduga terinfeksi penyakit ini. Dari 15 anak itu, lima di antaranya meninggal dunia.

Direktur Pusat Kajian Tropis FK-KMK UGM, dr. Riris Andono Ahmad, MPH, PhD mengatakan, deteksi dini perlu dilakukan untuk menemukan gejala-gejala hepatitis misterius pada anak.

“Apabila menemukan anak-anak dengan gejala-gejala seperti kuning, mual muntah, diare, nyeri perut, penurunan kesadaran kejang, lesu, demam tinggi diharapkan segera memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat,” ujar dr. Andono pada acara Kagama Health Talk #8, Sabtu(14/05).

Acara ini diselenggarakan atas kerjasama antara PP KAGAMA bersama dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia Cabang Yogyakarta, RSA UGM, dan Pusat Kedokteran Tropis UGM dengan mengangkat tema “Mengenal dan Mencegah Hepatitis Misterius”.

Selain misterius karena tidak diketahui penyebabnya, penyakit ini juga dikenal dengan sebutan hepatitis akut. Pasalnya dari kasus yang muncul, semua yang terinfeksi mengalami gejala yang cukup berat.

“Karena semuanya tanda-tanda awalnya memang mirip hepatitis a yang ditularkan saluran cerna dengan gejala awal demam ringan, lesu anaknya, sakit perut, muntah, diare,” ungkap dr. Neny Sri Mulyani, Sp.AKGH seorang staff pengajar dari Ilmu Kesehatan FK-KMK UGM.

Sri juga mengungkapkan bahwa cara terbaik untuk mencegah terinfeksi hepatitis misterius adalah dengan menerapkan pola hidup sehat. Bahkan Kementerian Kesehatan RI juga telah mengeluarkan surat edaran kewaspadaan akan penyakit ini. Kewaspadaan yang dimaksud adalah mengenali gejala-gejala hepatitis dan cepat membawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat.

Kedua narasumber menghimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat karena penularan utama hepatitis adalah melalui saluran pencernaan seperti makanan dan minuman. Acara siang ini dimoderatori oleh dr. Novi Zain Alfajri, M.P.H dari RSA UGM. (Yuga Putri/Reporter)