Mendalami Penelitian Mixed Methods

FK-KMK UGM. Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM kembali menggelar kegiatan BreaK “Bicara tentang Kualitatif” dengan mengangkat judul “Penelitian Mixed Methods”. Kegiatan yang berlangsung selama satu jam ini dihadiri sebagai narasumber adalah Prof. dr. Ari Probandari, MPH., Ph.D dan dimoderatori oleh Dr. Christantie Effendy, S.Kp., M.Kes. Jum’at (30/4) secara daring melalui platform Zoom dan kanal YouTube HPM FK UGM.

Penelitian mixed methods adalah integrasi atau penggabungan dari penelitian kualitatif dan kuantitatif.

Prof. dr. Ari Probandari, MPH., Ph.D menjelaskan bahwa, “karakter kuantitatif (postpositivism) seperti mempelajari fenomena dengan cara mengukur dengan hasil berupa angka atau diperlakukan sebagai angka (coding), ukuran objektif, membuktikan teori dengan adanya hipotesis, dan menyederhanakan fenomena yang diteliti dalam variable-variabel. Sedangkan karater kualitatif yaitu memahami untuk mendapatkan gambaran tentang sesuatu fenomena, bersifat subjektif, menyusun atau mengembangkan teori, dan menggali kompleksitas fenomena,” jelasnya.

Oleh karena itu, karakter kuantitatif dan kualitatif itu berbeda, tetapi saling melengkapi. Prof. Ari mengibaratkan seperti laki-laki dan perempuan.

Penelitian mixed methods dapat digunakan, ketika rumusan masalah tidak cukup jika hanya didekati oleh satu pendekatan kualitatif atau kuantitatif saja.

Prof. Ari menyebutkan situasi research problem yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian mixed methods, yaitu “pertama, ketika masalahnya terdapat beberapa perspektif sekaligus yang harus dijawab. Kedua, ketika jawaban atas pertanyaan research problem sifatnya komplit atau komprehensif. Ketiga, memiliki database/aplikasi yang efektif,” sebutnya. (Arif AR/Reporter)

Selengkapnya penjelasan di link: https://youtu.be/giDmWXlkQ6A