FK-KMK UGM. Selama masa pandemi COVID-19, masyarakat lebih banyak melakukan aktivitas di dalam rumah demi meminimalisir penyebaran virus dan menjaga kesehatan. Hal tersebut membuat lebih banyak masyarakat melakukan interaksi secara daring dengan layar komputer, ponsel, tablet (gawai) hingga televisi. Durasi waktu terpapar gawai sering disebut dengan screen time. Namun, menatap layar yang terlalu lama menyebabkan mata menjadi cepat lelah, kering, bahkan terasa nyeri.
Departemen Kebijakan dan Manajemen kesehatan bersama Pusat Perilaku dan Promosi Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawaran (FK-KMK UGM) mengadakan bincang-bincang santai Raisa Radio bersama dr. Mohammad Eko Prayogo, M.Med.Ed., Sp.M(K) dari Departemen Ilmu Kesehatan Mata FKKMK UGM dengan tema “Menjaga Kesehatan Mata Selama Pandemi” yang dimoderatori oleh Shinta Restu Wibawa, S.Kep, Ns, M.Kep secara daring pada Senin (9/8).
“Batas toleransi screentime yang dikatakan sehat adalah 20 menit, semakin singkat semakin baik. Contohnya seperti 20 menit bekerja, 20 menit istirahat, dan 20 menit aktivitas jalan-jalan. Setelah lebih 20 menit otot mata sudah kelelahan sehingga perlu diistirahatkan.”, jelas dr. Yogo.
Dokter Yogo dalam kesempatan ini juga menambahkan beberapa tips dan trick sederhana untuk menjaga kesehatan mata saat bekerja online. Pertama, melakukan pengaturan jarak dengan gadget minimal 30 cm. Kedua, pengaturan brightness yang tidak terlalu terang maupun redup. Ketiga, untuk yang sudah berusia lanjut ukuran font di layar elektronik bisa di sesuaikan. Keempat, mengatur ruang kerja yang berAC agar jangan terlalu dingin karena dapat membuat mata menjadi kering atau muka jangan langsung terkena AC. Kelima, jangan lupa untuk berkedip karena terlalu fokus.
Secara alamiah mikronutrient seperti retinoid yang ada pada vitamin A berfungsi sebagai bahan bakar sel saraf mata sangat dibutuhkan oleh tubuh. Namun apakah perlu adanya suplementasi itu tergantung dari masing-masing individu, apabila mengalami defisiensi atau kondisi penyakit tertantu baru dianjurkan untuk mengkonsumsi suplemen vitamin A. Yang terpenting makanan yang di konsumsi seimbang.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan penanganan mata merah karena kelelahan menurut dr. Yogo yaitu mengistirahatkan mata 10 menit kemudian nanti akan membaik sendiri, kalau alergi sudah berat boleh diberikan tetes mata namun tetap harus berhati-hati karena dalam obat tersebut terdapat pengawet, dan apabila sudah mengalami pembengbengkakan dan mata merah harus segera di periksakan ke dokter spesialis mata.
“Untuk tambahan perlindungan juga alangkah lebih baik di masa pandemi seperti sekarang ini tidak menggunakan softlense namun menggunakan kacamata saja agar terhindar dari hal-hal buruk pada mata yang tidak diinginkan.”, tambah dr. Yogo.
Di penghujung acara, dr. Yogo memberikan pernyataan penutup bahwa untuk menjaga kesehatan mata sebaiknya mengindari pemakaian softlense dan memegang mata berlebihan, selain itu juga menggunakan obat tetes mata yang dijual sembarangan di apotek tanpa resep dari dokter. (Yuga/Reporter)