FK-KMK UGM. Saat ini banyak skincare beredar di masyarakat secara mudah dengan harga yang murah sampai yang paling mahal. Skincare banyak digunakan terutama pada perempuan untuk mendapatkan kulit yang glowing dan sehat. Namun, alih-alih mendapatkan kulit sehat, pemakaian dam pemilihan skincare yang tidak tepat malah dapat menyebabkan kulit rusak dan mudah berjerawat apalagi di masa pandemi seperti sekarang yang mengharuskan memakai masker dan menutupi hampir setengah kulit wajah.
Terkait dengan banyaknya hal tersebut, RAISA radio melakukan bincang-bincang santai dengan tema “Mengenal sisi Positif dan Negatif dalam Penggunaan Skin Care”, Kamis (19/8) bersama dr. Flandiana Yogianti, Ph.D., Sp.DV dari Departemen Dermatologi & Venerologi FK-KMK UGM yang dimoderatori oleh dr. Nabila Kirtti Pradipta dari departemen yang sama.
“Skincare adalah suatu produk atau segala sesuatu yang dipakai di kulit dan bertujuan untuk perawatan seperti menenangkan kulit, memulihkan jika memang ada masalah pada kulit, memperbaiki, memperkuat dan melindungi kulit tujuannya tidak selalu mengobati yang bermasalah, tetapi juga menjaga kulit yang sudah sehat bahkan untuk meningkatkan kondisi kulit.”, ungkap dr. Flandiana.
Beberapa contoh skincare yang dapat digunakan menurut dr. Flandiana yaitu; Pertama, cleanser, fungsinya sebagai pembersih kulit setelah beraktivitas. Cleanser juga berpengaruh kepada skin barrier/pertahanan kulit. Kedua, Moisturizer, fungsinya untuk melembabkan kulit yang kering. Ketiga, Sunscreen yang tidak kalah penting untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV matahari.
Dalam kondisi pandemi seperti sekarang, di mana masyarakat menggunakan masker setiap hari, harus memperhatikan skincare yang digunakan seperti cleanser, serum, dan pelembab. Perlu pemilihan skincare yang tepat agar tidak terjadi kerusakan pada kulit.
Menurut dr. Flandiana bahan-bahan kandungan dalam skincare seperti alcohol, retinol, asam salisilat dengan kondisi memakai masker berjam-jam memberikan potensi iritasi pada kulit lebih tinggi, disarankan pemakaian skincare yang mengandung bahan tersebut dapat dilakukan pada malam hari. Selain itu, menggunakan make-up yang terlalu tebal saat memakai masker dapat menyumbang munculnya jerawat berlebihan.
Diakhir sesi dr. Flandiana menyarankan untuk mengajak masyarakat agar lebih cerdas dan bijak dalam memilih produk skincare yang akan dipakai. Belum tentu yang lebih mahal lebih baik, harus disesuaikan dengan jenis kulit dan sudah mendapatkan ijin dari BPOM. (Yuga/Reporter)