FK-KMK UGM. Pendidikan kedokteran dan kesehatan merupakan tonggak penting dalam pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas di Indonesia. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM telah membuktikan komitmennya dengan meraih pengakuan internasional melalui penghargaan ASPIRE Award.
Penghargaan yang diterima oleh FK-KMK merupakan penghargaan ASPIRE-to-Excellence Certificate of Merit pada kategori Inspirational and Innovative Approaches to Health Professions Education untuk program Community and Family Health Care with Interprofessional Education Program (CFHC-IPE) sesuai dengan surat keputusan yang dikeluarkan pada 10 Juni 2024 lalu. Sebelumnya, FK-KMK juga telah mendapatkan penghargaan yang sama dalam kategori Social Accountability pada 2023 lalu.
ASPIRE Award sendiri merupakan ajang penghargaan internasional dalam pendidikan medis yang diselenggarakan oleh The International Association for Health Professions Education atau AMEE. Tujuan dari penghargaan ini adalah untuk memberikan percontohan praktik terbaik dalam pendidikan profesi kesehatan sehingga dapat menginspirasi dan meningkatkan proses serta hasil pendidikan dari lembaga lain di seluruh dunia.
dr. Yoyo Suhoyo, M.Med.Ed. Ph.D, sebagai salah satu penggagas keikutsertaan FK-KMK dalam ajang penghargaan ini, mengungkapkan bahwa AMEE merupakan salah satu organisasi yang kredibel secara internasional. Oleh karenanya, mendapatkan penghargaan dari AMEE dapat menjadi tolak ukur kredibilitas suatu program pendidikan kesehatan di tingkat global.
“Mendapatkan pengakuan dari lembaga setingkat AMEE menjadi tolak ukur reputasi dan kredibilitas FK-KMK UGM sebagai salah satu institusi pendidikan kedokteran terbaik di Indonesia. Apabila UGM mendapatkan, maka dapat menjadi barometer kalau pendidikan kedokteran di UGM ini on the track,” jelas dr. Yoyo.
Tantangan utama dalam mendapatkan pencapaian tersebut adalah perlunya komitmen kuat untuk memenuhi kriteria-kriteria dari masing-masing kategori. Diperlukan upaya komprehensif dalam mengelola pendidikan sehingga tidak hanya berfokus pada proses tetapi juga pemenuhan secara utuh semua komponen dari berbagai sudut pandang.
Terkait dengan target di masa depan, dr. Yoyo mengungkapkan bahwa FK-KMK UGM berencana untuk mendapatkan kategori lain dari ASPIRE Award yaitu kategori Assessment of Students, Curriculum Development, Faculty Development, International Collaboration in Health Professions Education, Simulation, Student Engagement, dan Technology Enhanced Learning. “Timnya sudah solid, yang perlu disiapkan lagi adalah menyesuaikan perkembangan dengan kriteria-kriteria yang ada untuk masing-masing penghargaan,” tambah dr. Yoyo.
Dengan demikian, penerimaan ASPIRE Award oleh FK-KMK UGM bukan hanya menjadi pencapaian yang membanggakan tetapi juga sebuah tonggak dalam menjaga standar internasional dalam pendidikan kedokteran di FK-KMK UGM. Hal ini selaras dengan upaya untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) utamanya adalah SDGs nomor 3 tentang Kehidupan Sehat dan Sejahtera serta nomor 4 tentang Pendidikan Berkualitas. Pendidikan kedokteran berstandar tinggi diharapkan dapat menelurkan lulusan berkualitas yang nantinya dapat berkontribusi pada sistem pelayanan kesehatan di Indonesia (Fauziah)