FK-KMK UGM. Pusat Bioetika dan Humanioara Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM (FK-KMK UGM) menyelenggarakan workshop Etika Penelitian dan Metodologi Penelitian Dalam Disiplin Ilmu Bioetik, Kamis (20/9) di Hotel Prime Plaza Yogyakarta. Workshop ini merupakan rangkaian kegiatan world class professor Prof. Dick Willems dari Amsterdam University Medical Center. Sebelumnya, Prof. Dick Willems sudah memberikan workshop senin lalu (17/9) tentang ethic issue in primary care setting dengan target dokter puskesmas yang menjadi instruksi lapangan FK-KMK UGM guna meningkatkan kapasitas tentang etika di layanan primer.
Workshop Etika Penelitian dan Metodologi Penelitian dalam Disiplin Ilmu Bioetik yang diikuti dosen bioetika, peneliti bidang kesehatan, manajemen rumah sakit, komite etik penelitian fakultas dan rumah sakit diluar UGM, mahasiswa S3, dan mahasiswa prodi master bioetika UGM. Workshop ini membahas mengenai permasalahan-permasalahan etik dan isu-isu terkini terkait penelitian bioetik dalam ilmu kesehatan. Kedua tentang metodologi penelitian dalam penelitian bioetik yang bersifat penelitian kualitatif, dan ketiga terkait ethics concern dalam bidang penelitian: 1) big data, bagaimana arah penelitiannya, pertimbangan-pertimbangan etik yang harus dipahami ketika penelitian dilakukan di Indonesia 2) stem cell, genetic manipulation, dan bio banking, secara global sedang menjadi tren penelitian, dan 3) new drug trial, bagaiamana cara menguji obat baru, pertimbangan-pertimbangan etik yang harus dipahami sehingga penelitiannya aman baik secara ilmiah maupun etik.
Sebagian besar jurnal mensyaratakan ethical approval sblm dipublikasi sehingga semua peneliti wajib memahami masalah etika. “FK-KMK sendiri sudah memoderasi dengan adanya pelatihan GCP dan GCLP untuk semua peneliti yang mau melakukan penelitian klinis di Yogyakarta”, ungkap Ketua panitia workshop dr. Nur Azid Mahardinata. Bahkan seperti yang disampaikan Dr. dr. Eti Nurwening Sholikhah, M.Kes bahwa GCP dan GCLP tidak harus mengikuti penelitian offline (tatap muka) ada online juga yang diakui oleh komite etik penelitian di ugm dan RSUP Dr. Sardjito.
Harapan dari workshop ini yaitu adanya peningkatan pemahaman terkait dengan isu-isu etika penelitian, kesadaran pentingnya etika penelitian terkait dengan manusia sebagai subjek. Sehingga tidak ada pelanggaran hak asasi ataupun harkat dan martabat manusia. “Karena tujuan utama dari komite etik penelitian adalah melindungi harkat dan martabat manusia (human dignity),” ujar Nur Azid. Selain itu, dapat melakukan analisis sederhana terhadap penelitian-penelitian yang mmembutuhkan pertimbangan etik untuk berbagai macam bentuk penelitian di bidang kesehatan. (Dian/IRO)