Memahami Kedokteran Presisi dalam Konteks Perkembangannya di Indonesia

FK-KMK UGM. Kedokteran presisi, atau yang dikenal dengan istilah Precision Medicine atau Genomic Medicine, telah menjadi sorotan dalam dunia medis global. Ini bukan lagi sekadar konsep, tetapi sebuah paradigma baru yang menjanjikan pendekatan yang lebih tepat dalam prevensi, diagnosis, dan penanganan penyakit.

Indonesia, dengan keberagaman budaya dan geografisnya, menghadapi tantangan unik dalam mengadopsi dan menerapkan kedokteran presisi. Namun, bukan berarti kita tertinggal. Sebagai negara berkembang, Indonesia telah menunjukkan komitmennya dalam mengikuti tren global dalam kedokteran presisi.

Pandemi COVID-19 menjadi momen penting yang menggarisbawahi pentingnya teknologi genomik dan molekuler. Melalui pandemi ini, kita belajar tentang pentingnya determinan sosial dalam kesehatan, serta peran kritis surveilans genomik dalam mengidentifikasi dan menangani penyakit.

Langkah konkret telah diambil oleh pemerintah Indonesia dengan peluncuran Indonesian Precision Medicine Initiative melalui Biomedical and Genome Science Initiative (BGSi) pada tahun 2022. Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat pelayanan kesehatan berbasis genomik, meningkatkan kapasitas diagnosis, dan menetapkan risiko penyakit dengan skor risiko poligenik.

Tantangan yang dihadapi tidak sedikit, tetapi progres yang telah dicapai menjanjikan. Ketiga pilar utama kedokteran presisi, yaitu bioinformatika, biobank, dan registri, telah berkembang pesat di Indonesia. Bahkan, setiap langkah dalam pengembangan kedokteran presisi ini diupayakan untuk mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

Kedokteran presisi tidak hanya merupakan tren sementara, melainkan suatu keharusan. Kami telah beralih dari pendekatan yang mengandalkan bukti (evidence-based medicine) ke era baru yang didasarkan pada bukti genomik. Hal ini bukan sekadar tentang meningkatkan status kesehatan, tetapi juga memberikan pelayanan yang lebih unggul dan terjangkau kepada masyarakat secara keseluruhan.

Hal ini sejalan dengan program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDGs poin 3 yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk semua usia. Momentum ini juga tercermin dalam tema yang diangkat oleh Annual Scientific Meeting (ASM) tahun 2024, “Precision Healthcare: Past, Present, Future.” Tema ini merupakan sebuah panggilan bagi semua pelaku dalam industri kesehatan untuk secara aktif terlibat dalam memahami, mengadopsi, dan mengembangkan kedokteran presisi demi masa depan yang lebih cerah bagi kesehatan global.

Kegiatan ASM 2024 yang dilaksanakan pada Sabtu (02/03) dengan format hybrid yang memadukan antara tatap muka langsung di Auditorium FK-KMK UGM dan partisipasi daring. Acara ini dipersembahkan oleh Keluarga Alumni Gadjah Mada Kedokteran (KAGAMADOK) dalam rangka perayaan Dies Natalis ke-78 FK-KMK UGM, HUT ke-12 RSA UGM, HUT ke-42 RSUP Dr. Sardjito, dan HUT ke-96 RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro. (Dian/Humas)

Berita Terbaru