Media Relations

Relasi media sangat penting artinya sebagai wujud komunikasi dan mediasi antara FK UGM dengan publiknya. Di sisi lain, fungsi relasi media yang berjalan baik sangat bermanfaat bagi aktivitas FK UGM karena media memberi porsi perhatian lebih pada isu-isu yang menjadi sorotan (highlight) FK UGM. Perlu kerja sama mutual yang terbangun antara FK UGM dan media karena media adalah mitra kerja bagi FK UGM, dan sebaliknya FK UGM adalah sumber informasi berita bagi media. Pentingnya relasi media bagi FK UGM tidak terlepas dari kekuatan media yang mampu menyampaikan pesan kepada publik sehingga publik dapat mengetahui program kegiatan FK UGM. Lebih dari itu, media dapat ikut mensosialisasikan kebijakan FK UGM dan menjadi alat promosi dalam membangun citra positif FK UGM sehingga lebih dikenal publik utamanya dalam kebijakan program dan raihan prestasi Tridharma Perguruan Tinggi. Dari sinilah media memiliki potensi strategis untuk memberi pengertian, membangkitkan kesadaran, mengubah sikap, pendapat, dan perilaku publik sebagaimana tujuan FK UGM.

Berangkat dari itu, maka FK UGM menyelenggarakan workshop Media Relations pada 30 November 2015. Mengundang pembicara dari Kompas – Trias Kuncahyono dan FortunePR (Konsultan PR) – Thomas Franky. Keduanya adalah pakar di bidangnya masing-masing. Workshop tersebut memberikan informasi baru mengenai dunia media dan bagaimana berhadapan dengan media.

Dekan FK UGM menyampaikan mengenai perubahan jaman dimana informasi mudah sekali untuk diakses dan diperoleh serta banyaknya media untuk mencari informasi maupun berita. “Jaman sekarang sudah sangat berubah. Informasi mudah sekali didapat. Sangat mudah mencari informasi dari manapun. Media sangat banyak, oleh karena itu penting sekali bagi institusi untuk membangun media relations”, ungkap beliau dalam sambutannya.

Pak Franky menyampaikan dalam materinya mengenai memahami media. Skeptical knowing yaitu memberikan informasi yang jelas dalam berita sehingga pembaca bisa memahami berita tersebut dengan baik, informasi harus komplit, harus ada juru bicara atau SOP intern yang jelas bahwa yang boleh bicara adalah orang-orang tertentu. Hubungan antara institusi dan media harus simbiosis mutualisme dan membangun relationship yang baik. “Yang paling utama adalah jangan berbohong, tunjukkan empati dan pertanggungjawaban”

Menurut Pak Trias, juru bicara cukup satu saja dan bisa dihubungi setiap saat untuk membangun kepercayaan publik. “Juru bicara harus lewat satu jalur saja, sebaiknya humas, dan ada contact person yang bisa dihubungi setiap saat untuk membangun kepercayaan publik.

Selain mengundang pembicara dari kompas dan FortunePR, para peserta berasal dari internal FK UGM, humas dilingkungan UGM, humas Dinkes serta humas RS Jejaring FK UGM. (Dian/IRO)

Berita Terbaru