MCN 2016, Generasi Sehat, Generasi Cegah Penyakit Tidak Menular

img_0043

FK-UGM. Fakultas Kedokteran UGM, selain mendidik calon tenaga profesional juga memiliki keinginan untuk bisa berkontribusi langsung dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Salah satunya upaya yang dilakukan adalah melalui kegiatan promosi dan pencegahan terhadap penyakit tidak menular dengan melibatkan mahasiswa, tenaga pengajar, dan tenaga kependidikan. Dengan menggandeng artis Tulus, Lilo & Friends, dan Shiena-X Factor, Fakultas Kedokteran UGM berhasil menyelenggarakan kegiatan Medical Charity Night (MCN) 2016 untuk upaya promosi langsung mengenai pentingnya pencegahan penyakit tidak menular. Melalui kegiatan ini, Fakultas Kedokteran UGM mampu mengumpulkan creative funding sebesar Rp.113.520.000.

Donasi yang dihasilkan melalui kegiatan ini seluruhnya akan digunakan untuk kegiatan pencegahan penyakit tidak menular di Yogyakarta juga untuk kegiatan-kegiatan pendukungnya. Kegiatan ini dipandang penting karena dengan terus meningkatnya angka kejadian penyakit tidak menular di Yogyakarta, upaya promosi dan prevensi perlu untuk lebih ditingkatkan.

“Diharapkan dengan adanya acara charity tersebut mampu membantu dalam upaya pencegahan atau pengurangan penyakit tidak menular di Yogyakarta”, ungkap Dekan Fakultas Kedokteran UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., PhD., SpOG(K), Sabtu (19/11) saat memberikan sambutan di The Kasultanan Ballroom hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta.

Setiap pengisi acara konser memberikan dukungan 100% untuk mengurangi risiko dari penyakit tidak menular, dengan mengingat langkah hidup sehat seperti tidak merokok, makan buah-buahan, olahraga yang rutin, dan lain sebagainya. Selain itu, ditampilkan pula tayangan video edukasi mengenai penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus, maupun hipertensi.

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa kejadian penyakit tidak menular semakin meningkat dari tahun ke tahun, baik di negara maju maupun negara berkembang. Beberapa penyakit yang termasuk dalam kategori penyakit tidak menular menjadi penyakit dengan jumlah penderita terbanyak di dunia. Data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2012 menunjukkan bahwa penyakit jantung iskemik dan stroke menjadi dua penyebab kematian terbesar di dunia, dan penyakit jantung iskemik tersebut telah menyebabkan 7,4 juta kematian serta penyakit stroke telah merenggut nyawa 6,7 juta orang dalam satu tahun.

Data di Indonesia pada tahun 2014 juga menunjukkan bahwa penyakit stroke, jantung iskemik, dan diabetes mellitus dengan komplikasi merupakan tiga penyakit dengan angka kematian terbesar berturut-turut. Melihat data ini maka tidak menutup kemungkinan bahwa angka kematian akibat penyakit tidak menular akan terus meningkat, seiring dengan peningkatan angka harapan hidup di dunia, khususnya di Indonesia. Akan tetapi, golongan penyakit ini termasuk dalam daftar penyakit yang masih bisa dicegah angka kejadiannya.

Badan Kesehatan Dunia juga menyatakan bahwa peningkatan penyakit tidak menular terutama disebabkan oleh perubahan gaya hidup di negara maju maupun negara berkembang. Perubahan gaya hidup ini termasuk kurangnya aktivitas fisik, makan makanan dengan gizi yang tidak seimbang, stres yang berlangsung terus-menerus, asupan rokok, dan berbagai gaya hidup modern lainnya. Faktanya, perubahan gaya hidup ini terjadi sejak seseorang tersebut masih berusia muda. Semakin muda usia seseorang saat terpapar dengan perubahan gaya hidup di atas, maka mereka semakin rentan terkena penyakit tidak menular. (Pita/Obi/Wiwin)

 

Berita Terbaru