FK-KMK UGM. Semenjak pandemi COVID-19, Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker dan sarung tangun merupakan hal yang wajib dipakai saat hendak beraktivitas di luar rumah khususnya bagi tenaga kesehatan. Namun, bagi sebagian orang, sering menggunakan masker dan sarung tangan justru menimbulkan masalah pada kulit wajah berupa jerawat, yang dikenal dengan sebutan maskne, atau munculnya iritasi pada kulit tangan.
Terkait dengan banyaknya efek samping yang terjadi dari penggunaan APD seperti masker dan sarung tangan saat pandemi covid-19, RAISA radio melakukan bincang-bincang santai dengan tema “Efek Samping Penggunaan APD (Masker dan Sarung Tangan) di Masa Pandemi”, Senin (16/8) bersama dr. Sri Awalia Febriana, M.Kes, Sp.KK(K), Ph.d dari Departemen Dermatologi & Venerologi FK-KMK UGM yang dimoderatori oleh dr. Agnes Rosarina Prita Sari, M.Phill dari departemen yang sama.
“Penggunaan masker mengakibatkan peningkatan kelembapan area yang tertutup oleh masker, sehingga aliran udara semakin sedikit, kemudian terjadi peningkatan keringat. Adanya keringat mempermudah iritan dari luar untuk masuk kebagian kulit yang lebih dalam sehingga menimbulkan kontak dermatitis. Selanjutnya untuk penggunaan sarung tangun related kontak dermatitis, akan muncul tergantung pada jenis sarung tangannya.”, jelas dr. Awalia .
Menurut dr. Awalia ada dua faktor yang menyebabkan terjadinya masalah dermatitis pada kulit wajah dan tangan yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi diantaranya adalah perempuan memiliki risiko lebih tinggi karena kulit yang tipis dan banyak dipengaruhi hormon, dan riwayat atopi. Faktor eksternal yang mempengaruhi diantaranya adalah kosmetik, suhu, dan bahan kimia seperti pemilihan sabun.
“Strategi pemilihan masker agar tidak alergi dan iritasi adalah menggunakan double masker dengan berbahan silk/sutra 100% atau bisa juga menggunakan masker berbahan katun, dengan ketentuan masker kain diatas masker medis/bedah dan pilihlah masker yang memiliki warna terang. Dua masker medis tidak boleh digunakan bersama. Dan menghindari masker dari nylon atau rayon karena dapat mengiritasi kulit.”, ucapnya.
Di akhir sesi dr. Awalia memberikan tips sebagai upaya mencegah terjadinya masalah dermatitis pada kuliat wajah dan tangan. Pertama, mencuci wajah secara teratur pagi, siang malam dan setelah menggunakan masker. Kedua, menggunakan cleanser/face wash khusus untuk kulit sensitif yang alcohol free dan parfume free. Ketiga, menggunakan pelembab yang tidak komedo genik. Keempat, tidak menggunakan make-up yang berat saat menggunakan masker. Kelima, mencuci masker kain dengan teratur, membuka masker 15 menit setelah memakai 4 jam. (Yuga/Reporter)