FK-KMK UGM. Mahasiswi Program Studi Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM menghadiri pertemuan Sidang Kesehatan Dunia atau World Health Assembly (WHA) ke-77 yang diselenggarakan oleh World Health Organization di Jenewa, Swiss pada 27 Mei – 1 Juni 2024.
Aufa Fathya (Profesi Dokter 2022/Kedokteran Reguler 2019) menjadi salah satu perwakilan delegasi pemuda dari Indonesia dalam pertemuan tersebut. Sebelumnya, Aufa sudah melewati serangkaian seleksi dan satu pekan pembekalan yang diadakan oleh International Federation of Medical Students’ Associations (IFMSA).
Pada WHA ke-77 terdapat banyak kegiatan yang diikuti, mulai dari sidang (plenary), side event, rapat bilateral kenegaraan, hingga forum jaringan pemuda antarnegara. Isu yang dibahas pada sidang WHO kali ini dimulai dari kesiapsiagaan kesehatan termasuk kesepakatan tentang pandemi, partisipasi sosial dalam jaminan kesehatan semesta, kesehatan global dan inisiatif perdamaian, penyakit tidak menular, penyakit menular termasuk penyakit tropis terabaikan, hingga isu perubahan iklim terhadap kesehatan.
Aufa mengatakan bahwa tak hanya para Menteri Kesehatan beserta staf jajarannya yang turut terlibat dalam menyampaikan posisi negaranya masing-masing. Misalnya, dalam agenda Perubahan Iklim, Polusi, dan Kesehatan, Aufa juga menyampaikan pernyataan dari Indonesia. Pada pernyataan tersebut ditekankan mengenai pentingnya melibatkan pemuda dalam isu perubahan iklim dan kesehatan termasuk pengembangan modul pembelajaran untuk mahasiswa kesehatan di seluruh dunia. Aufa turut bersyukur terhadap resolusi WHO yang diadopsi pada agenda Perubahan Iklim, Polusi, dan Kesehatan.
Partisipasi Aufa dalam WHA ke-77 tak hanya menunjukkan komitmen terhadap peningkatan kualitas kesehatan (SDGs 3) tetapi juga menegakkan posisi keadilan dalam perubahan iklim (SDGs 13). Dia juga turut menyaksikan berbagai peran dan partisipasi pemuda dari negara lainnya dalam keterlibatan menangani isu-isu lainnya yang dibahas. Aufa juga menyampaikan harapan berkembang pesatnya keterlibatan pemuda dalam menyelesaikan isu-isu strategis lainnya, tak hanya sebagai eksekutor tetapi dimulai dari konsep. (Kontributor: Aufa Fathya).