Mahasiswa Magister Ilmu Biomedik FK-KMK UGM Raih Juara 3 Scientific Competition JUF 2025

FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan partisipasi aktif dalam ajang ilmiah tingkat nasional melalui keikutsertaan mahasiswa Program Magister Ilmu Biomedik (MIB). Pada 8–9 Agustus 2025, mahasiswa Fast Track MIB angkatan 2024, Rizqy Brillian Wahyudi, berhasil meraih Juara 3 Scientific Competition dalam kegiatan 8th Jogja Urology Forum (JUF) 2025 yang berlangsung di Yogyakarta.

JUF 2025 yang mengusung tema “Sustaining Momentum: Elevating Urological Expertise to New Heights” menghadirkan rangkaian kegiatan berupa simposium, workshop, hingga kompetisi ilmiah yang melibatkan peneliti, praktisi, dan akademisi dari berbagai institusi di Indonesia. Kegiatan ini menjadi ruang strategis bagi pengembangan ilmu pengetahuan serta pertukaran gagasan terkait bidang urologi.

Dalam kompetisi ilmiah tersebut, Rizqy Brillian Wahyudi mempresentasikan hasil riset berjudul “The Safety and Efficacy of Non-Antibiotic Interventions for Treatment of Urinary Tract Infections in Adults: A Systematic Review”. Penelitian ini menyoroti efektivitas intervensi non-antibiotik dalam menangani infeksi saluran kemih pada orang dewasa. Topik ini dinilai relevan dengan tantangan global resistensi antimikroba sekaligus menawarkan solusi kesehatan yang lebih berkelanjutan.

Capaian Rizqy tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga menunjukkan komitmen Program Studi MIB FK-KMK UGM dalam mendukung mahasiswa untuk aktif berkontribusi dalam penelitian dan publikasi ilmiah. Keberhasilan ini membuktikan bahwa pendidikan tinggi mampu mencetak generasi yang siap bersaing secara global melalui inovasi di bidang kesehatan.

Lebih jauh, prestasi ini berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Penelitian Rizqy mendukung SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui pengembangan terapi alternatif yang lebih aman dan efektif, SDG 4: Pendidikan Berkualitas dengan peningkatan mutu pendidikan tinggi yang menghasilkan peneliti berdaya saing, serta SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi riset ilmiah untuk solusi medis di masa depan. Keberhasilan ini diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk terus berkarya dan berinovasi di bidang biomedis dan kesehatan. (Kontributor: Dina Laksita).