FK-KMK UGM. Sebanyak enam mahasiswa Peminatan Biokimia Program Studi Magister Ilmu Biomedik angkatan 2024 dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) melakukan kunjungan edukatif ke dua laboratorium riset unggulan Universitas Gadjah Mada: Laboratorium Riset Terpadu (LRT) FK-KMK UGM dan Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) UGM. Kunjungan ini dilaksanakna pada Kamis (27/03). Kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman mengenai Next Generation Sequencing (NGS), sebuah teknologi mutakhir dalam pemetaan genom. Kunjungan ini sekaligus menjadi implementasi nyata dari SDG 4: Pendidikan Berkualitas.
Para mahasiswa mengungkapkan rasa ingin tahu mereka tentang bagaimana proses persiapan hingga analisis data NGS dijalankan secara nyata di laboratorium. Kunjungan pertama dilakukan ke LRT FK-KMK UGM, tempat di mana mereka mempelajari tahap awal proses NGS, termasuk ekstraksi DNA, pembuatan library, dan kontrol kualitas menggunakan Tapestation Agilent. Alat ini memiliki peran penting dalam memastikan kualitas dan distribusi ukuran fragmen DNA sebelum masuk ke tahap sequencing, yang menjadi fondasi keberhasilan dalam pengurutan DNA. Kualitas hasil sequencing sangat bergantung pada persiapan awal yang teliti. Tapestation digunakan untuk mengevaluasi kondisi library DNA, memastikan bahwa sampel siap dianalisis secara presisi. Tahapan ini memperlihatkan betapa pentingnya akurasi dalam setiap langkah proses molekuler untuk menghasilkan data genomik yang andal.
Selanjutnya, mahasiswa mengunjungi LPPT UGM, sebuah pusat riset terpadu yang menaungi beberapa laboratorium utama, termasuk Laboratorium Ilmu Hayati (LIH). Di sinilah mereka diperkenalkan pada proses sequencing lanjutan dan analisis data hasil pembacaan genom. Teknologi Next Generation Sequencing memungkinkan pembacaan ribuan hingga jutaan fragmen DNA secara simultan, membuka jalan bagi pengembangan riset kanker, diagnosis penyakit genetik, hingga pengobatan personalisasi yang disesuaikan dengan profil genetik masing-masing individu.
Kegiatan kunjungan ini memberikan pengalaman langsung mengenai pipeline NGS, mulai dari ekstraksi DNA, fragmentasi, penandaan kimia, proses sequencing, hingga penyusunan urutan genom melalui perangkat lunak analisis. Proses ini membentuk pemahaman holistik tentang bagaimana teknologi NGS berperan dalam riset biomolekuler dan kedokteran modern. Teknologi NGS kini menjadi ujung tombak dalam transformasi dunia medis. Dari mendiagnosis penyakit genetik hingga memetakan mutasi penyebab kanker, NGS telah membawa lompatan besar dalam kecepatan dan akurasi riset biomedik. Mahasiswa FK-KMK UGM pun menyadari betapa teknologi ini akan menjadi pilar penting dalam karier dan penelitian mereka ke depan.
Melalui kegiatan ini, FK-KMK UGM menunjukkan komitmennya dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Selain SDG 4: Pendidikan Berkualitas, kegiatan ini turut mendukung SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui penguatan kapasitas riset untuk inovasi di bidang kesehatan, serta SDG 9: Industri, Inovasi dan Infrastruktur melalui pemanfaatan teknologi maju dalam pengembangan sains dan pendidikan. Dengan pembelajaran langsung dari laboratorium berstandar tinggi, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga motivasi untuk berkontribusi lebih jauh dalam riset dan inovasi kesehatan berbasis data genetik di masa depan. (Kontributor: Audra Imanissa Taufik, Aulia Renni Wulandari, Fenny Octaviani, Nadiah Armadanti Salma, Rafidah Fawwazia Hidayat, Tria Kurnia Sari).