MAHASISWA FK UGM JUARA 1 SIMPIC 2014

SIMPICMahasiswa Prodi Pendidikan Dokter FK UGM berhasil meraih JUARA 1 SIMPIC 2014. Kompetisi ini diikuti oleh 33 delegasi FK dari Thailand, Vietnam, Taiwan, Jepang, Australia, Indonesia, Bangldesh dan China. Siriraj International Microbiology, Parasitology, and Immunology Competition 2014 adalah sebuah ajang kompetisi yang diadakan oleh Siriraj Hospital dan Mahidol University di Bangkok, Thailand. FK UGM kali kedua mengikuti kompetisi ini, mahasiswa angkatan 2011 berhasil lolos mengikuti kompetisi dan berangkat ke Thailand untuk berjuang atas nama FK UGM. Mereka adalah Nurkholis Bramantyo, Stevanie, Lilie Fransiska, dan Eric.

Untuk dapat terpilih menjadi delegasi FK UGM, mahasiswa FK UGM wajib mengikuti seleksi internal terlebih dahulu. Pilihanpun jatuh ditangan mereka dan dipercaya mewakili UGM dalam kompetisi bertaraf internasional tersebut. Setelah terpilih sebagai delegasi, tim harus menunggu seleksi yang dilakukan oleh panitia Siriraj Hospital dan Mahidol University. Penilaian berdasarkan dengan motivation latter, hingga pertengahan Desember 2013, tim FK UGM berhak ikut serta dalam SIMPIC 2014. “Persiapan kompetisi dimulai sejak pengumuman, tim belajar secara individu dengan buku wajib yang diberikan oleh penyelenggara ditambah dengan belajar secara intensif bersama dosen pembimbing selama satu minggu, tutur dr. Tri Wibawa sebagai koordinator pembimbing.

Tim FK UGM dilatih oleh tiga dokter yang ahli dalam bidangnya, yaitu: dr. Tri Wibawa, Ph.D dari Bagian Mikrobiologi, dr. Elsa Herdianan M., M.Kes., Ph.D Bagian Parasitologi, dan dr. Rina Susilowati, Ph.D Bagian Immunologi. Keempat mahasiswa juga tekun belajar dan tetap berusaha meluangkan waktu untuk mempersiapkan diri di tengah jadwal kuliah yang padat.Piagam SIMPIC

“Kompetisi diadakan pada tanggal 11-14 Maret 2014, namun kompetisinya sendiri berlangsung pada tanggal 12 & 14 Maret 2014,” ucap Stevani. Hari pertama diawali dengan opening ceremony dan ice breaking serta Hospital tour di Siriraj Hospital. Hari kedua, first round competition dimulai. Setiap mahasiswa pada setiap tim mengikuti tes berupa multiple choice questions (MCQ) dan laboratory test yang totalnya 100 soal. Nilai dari keempat mahasiswa dalam 1 tim akan diakumulasi. Nilai akumulasi tersebut yang akan menentukan apakah tim tersebut dapat maju ke second round atau mengikuti revival round. Tim yang diterima untuk langsung maju ke second round sebanyak 16 tim, sedangkan 17 tim lainnya harus mengikuti revival round untuk kemudian diambil 8 tim yang maju ke second round. FK UGM merupakah salah satu tim dari 16 tim yang langsung maju ke second round. Bersama dengan FK UNDIP dan FK UNTAN dari Indonesia, tim lainnya sebagian besar merupakan tim dari universitas di Thailand. Pada second round, setiap tim berkompetisi sebagai tim, tidak lagi secara individual seperti pada first round. Dua puluh empat tim pada second round kemudian dibagi menjadi 4 ‘partai’ yang masing-masing terdiri dari 6 tim.  Setiap partai diberi 10 soal untuk dijawab. 2 tim dari setiap partai akan maju ke babak semifinal. Hingga tahap ini, tersisa FK UGM dan FK UNDIP yang berhasil lolos ke 8 besar. FK UGM sendiri sebelumnya pernah mengirimkan delegasi untuk ikut serta dalam kompetisi ini 2 tahun lalu dan tim tersebut berhasil masuk ke dalam 8 besar (semifinal). Di dalam semifinal, tim juga bekerja sebagai tim, bukan individual. Dari 8 tim, 2 tim berasal dari Indonesia, sedangkan 6 tim lainnya berasal dari Thailand.

Pada akhir babak semifinal, ternyata tim FK UGM berhasil mendapatkan nilai 3 besar tertinggi, sehingga berhasil maju ke babak final. Hingga tahap ini, FK UGM telah meraih suatu pencapaian, karena sebelumnya, belum pernah ada tim dari FK di Indonesia yang berhasil lolos ke babak final.

Babak final dibagi menjadi 4 round. Pada round pertama dan kedua, tim harus mengirimkan masing-masing 1 dari keempat anggotanya, sedangkan pada round ketiga dan keempat, tim mengirimkan 2 anggotanya untuk maju. Tim FK UGM berhasil memperoleh nilai 10 dan memenangkan kompetisi SIMPIC 2014. Tim lainnya memperoleh nilai <5. Nilai ini yang menjadikan FK UGM memenangkan kompetisi.

Keberhasilan tim FK UGM untuk mendapatkan peringkat pertama dalam kompetisi ini bukan merupakan keberuntungan semata, meskipun luck juga mempunyai peran penting. Tetapi juga doa dari keluarga, dosen, teman-teman dan bimbingan dari dosen pembimbing.

SIMPIC 2014 diadakan setiap tahun sejak tahun 2011 lalu. SIMPIC 2014 sedikit berbeda dengan kompetisi tahun sebelumnya, yang disebut SIMIC 2013. Tahun ini bidang parasitologi juga diikutsertakan dalam perlombaan. Konsep SIMPIC tahun ini adalah One Health, yang menyatakan bahwa penyakit yang terjadi pada manusia tidak terlepas dari faktor lingkungan, termasuk di dalamnya membahas hewan ataupun serangga yang terlibat dalam siklus transmisi penyakit infeksius. (Dian/IRO)