Mahasiswa FK-KMK UGM Lakukan Penelitian Dengue Berbasis Ekologis di Kabupaten Bungo

FK-KMK UGM. Dalam upaya mendukung pengendalian vektor penyakit demam berdarah dengue secara berkelanjutan, Tazkiah Unida, mahasiswa Magister Ilmu Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM), melaksanakan penelitian tesis dengan pendekatan ekologis. Penelitian yang dilakukan di RT 07 dan RT 18 Kelurahan Sungai Pinang ini bertujuan untuk memahami faktor-faktor lingkungan yang memengaruhi perkembangan nyamuk Aedes spp., sekaligus mengevaluasi siklus hidupnya.

Penelitian di lapangan dilakukan dengan pendekatan terintegrasi, mencakup pengamatan lingkungan, penempatan ovitrap, hingga pengumpulan sampel telur nyamuk. Salah satu aspek penting dalam penelitian ini adalah pengukuran kelembapan dan suhu udara di dalam maupun luar rumah subjek penelitian. Pengukuran ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh kondisi mikroklimat terhadap aktivitas nyamuk.

“Kondisi suhu dan kelembapan sangat berpengaruh terhadap kemampuan nyamuk untuk bertelur, menetas, hingga berkembang menjadi dewasa. Dengan memahami faktor lingkungan ini, kami berharap dapat mengidentifikasi risiko keberadaan telur Aedes spp. berdasarkan jenis dan kondisi rumah penduduk,” ujar Tazkiah.

Selain itu, ovitrap – perangkap sederhana berupa wadah berisi air dan kertas saring – diletakkan di beberapa rumah. Ovitrap ini dirancang untuk menangkap telur nyamuk secara efektif. Setelah proses pengumpulan, telur nyamuk dianalisis di Laboratorium Parasitologi FK-KMK UGM menggunakan mikroskop untuk memastikan validitas hasil. Telur yang berhasil dikumpulkan juga melalui proses inkubasi di nampan berisi air, dilengkapi potongan hati ayam kering untuk mengamati jentik yang muncul. Proses ini bertujuan mempelajari perkembangan nyamuk dari telur hingga dewasa serta memahami pengaruh lingkungan terhadap siklus hidupnya.

“Proses pemeliharaan ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana spesies nyamuk seperti Aedes aegypti dan Aedes albopictus beradaptasi di lingkungan laboratorium, sehingga kami dapat memetakan faktor-faktor yang memengaruhi ketahanan hidup mereka,” jelas Tazkiah. Dalam penelitian ini, kandang nyamuk juga dibedakan berdasarkan lokasi pengumpulan untuk memastikan pengamatan yang sistematis dan spesifik.

Penelitian ini tidak hanya menjadi bagian dari penyusunan tesis, tetapi juga memberikan kontribusi penting bagi upaya global untuk menurunkan beban penyakit menular seperti dengue, sesuai dengan SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Kontributor: Fikri/Editor: Sitam).